Begini jawaban Mahfud MD saat ada netter yang bertanya, apakah rezim sekarang sudah menegakkan keadilan hukum?
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyatakan, sejak dulu, belum ada rezim yang bisa menegakkan hukum dengan baik, Rabu (14/11/2018).
Hal ini diketahui saat Mahfud MD menjawab pertanyaan seorang netter lewat akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd.
Mulanya, Guru Besar Fakultas Hukum UII Yogyakarta ini mencuit soal penegakan hukum dan keadilan.
Baca: Mahfud MD Tertawakan Meme Hoaks Dirinya Dukung Prabowo-Sandiaga
Menurutnya, jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan berarti terjadi disorientasi tujuan bernegara.
Bila disorientasi terus terjadi, muncullah distrust (ketidakpercayaan).
Saat ketidakpercayaan meluas, efeknya bisa menimbulkan disobedience alias pembangkangan rakyat).
Sehingga akhirnya terjadi disintegrasi (negara pecah).
Baca: Dianggap Cuma Kritis pada Oposisi, Mahfud MD: Saya Justru Paling Keras Mengkritik Koalisi Pemerintah
Setelah cuitan tersebut, seorang netter dengan akun @kridamembran bertanya pada Mahfud MD, bagaimana penegakan hukum di rezim sekarang?
Pria kelahiran Madura itu pun menulis, sejak zaman dulu, belum ada rezim yang bisa menegakkan hukum dengan baik.
Baik yang di luar rezim maupun musuh rezim, juga banyak yang melanggar hukum.
Termasuk di antaranya terlibat korupsi, menguatkan korupsi, dan melakukan kekerasan politik.
"Makanya yg sy sampaikan itu tdk spesifik ditujukan kpd siapa, tp kpd kita semua. Itu visi," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD Tertawa Saat Ada Meme Hoax Ia Dukung Prabowo-Sandi
Beredar meme dan potongan video yang beredar di media sosial tentang Mahfud MD.
Yang pertama, meme yang disertai gambar Mahfud dengan kemeja garis-garis merah disertai narasi, Mahfud mendukung Prabowo agar rakyat terangkat dari keterpurukan.
Menurut Mahfud MD, narasi pada meme tersebut mungkin dipalsukan dari keramaian Pilpres tahun 2014.
Saat itu, Mahfud bersama KH Maimun Zubair (Sarang) dan Habib Luthfi (Pekalongan) memang pernah diiklankan mendukung Prabowo-Hatta.
Termasuk video bersama Anies Baswedan yang sekarang beredar, yang mengatakan, Prabowo sama sekali tidak punya jejak dalam perjuangan Islam.
"Itu tahun 2014, Bro", kata Mahfud, Selasa (13/11/2018).
Ada satu lagi, yakni, video ketika Mahfud muncul di sebuah televisi dan menyebut tiga kelebihan pasangan Prabowo-Sandi.
Mahfud menjelaskan, itu manipulasi oleh yang memviralkan.
Menurut Mahfud, tayangan tersebut dipotong dari acara E-Talk Show di TV One.
Waktu itu oleh anchor Wahyu Muryadi, Mahfud diminta menyebut tiga kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan Jokowi-Makruf dan pasangan Prabowo-Sandi.
Mahfud lantas menyebut masing-masimg tiga kelebihan dan kekurangan pasangan Jokowi-Ma'ruf dan pasangan Prabowo-Sandi.
Namun, oleh pembuat viral VT itu yang dimuat hanya tiga kelebihan Prabowo-Sandi.
Padahal di dalamnya ada juga tiga kelebihan Jokowi-Makruf dan tiga kekurangannya masing-masing.
"Itu kan tebak-tebakan ringan, bercanda, dan spontan. Bukan dukung-mendukung", kata Mahfud.
Dalam acara itu Mahfud memang tampil penuh gelak tawa bersama anchor Wahyu Muryadi.
"Sepanjang dikaitkan dgn Pilpres 2019, meme dan VT tersebut hoaks yang sempurna", kata Mahfud sambil tertawa lebar.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)