News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendiri Dolce & Gabbana Sampaikan Permohonan Maaf atas Sikap Rasisnya Menggunakan Bahasa Mandarin

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permohonan maaf pendiri Dolce & Gabbana atas sikap rasis yang menggemparkan media sosial, Jumat (23/11/2018)

TRIBUNNEWS.COM - Para pendiri merek mode Italia Dolce & Gabbana, menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat China setelah sikap rasis yang dilakukan Stefano Gabbana.

Dilansir Tribunnews.com dari South China Morning Post, dalam video yang dirilis pada Jumat (23/11/2018), Stefano Gabbana dan Domenico Dolce berbicara tentang cinta dan rasa hormat mereka terhadap budaya China.

"Kami menyampaikan permintaan maaf kami kepada masyarakat China di seluruh dunia," kata Gabbana.

"Kami berharap kesalahpahaman kami tentang budaya Tiongkok dapat diampuni," sambung Dolce.

Baca: Situs Jual Beli Online China Hapus Produk Dolce & Gabbana usai Sang Pendiri Tunjukkan Sikap Rasis

"Kami selalu sangat tergila-gila dengan China, kami sudah sering mengunjunginya. Kami sudah berkunjung ke banyak kota. Kami mencintai budaya kalian,"

Video berakhir dengan keduanya mengucapkan kata maaf dalam bahasa Mandarin.

Merek mode yang sudah mendunia ini tengah menghadapi kritik luas karena kampanye iklannya yang dianggap rasis.

Video tersebut menampilkan model China yang berjuang untuk makan hidangan Italia seperti pizza dan cannoli menggunakan sumpit dan mendorong tuduhan bahwa itu adalah stereotip orang China.

Reaksi yang dihasilkan pun memaksa D&G membatalkan pertunjukan busana di Shanghai dan pengecer di China daratan dan Hong Kong memutuskan untuk berhenti menjual produknya.

Para pengunjuk rasa juga menargetkan gerai utama rantai di jantung distirk mode Milan.

Sebuah rekaman video menunjukkan aksi protes di Milan pada hari Rabu (21/11/2018) yang menunjukkan belasan orang China memegang kertas bertuliskan 'Not Me' di luar toko di Via Monte Napoleone.

Pengunjuk rasa itu termasuk Liu Xingyu, seorang model pria yang muncul di salah satu pertunjukan di rumah mode Milan.

Istilah 'Not Me' telah diadopsi di seluruh dunia oleh orang-orang yang marah karena pernyataan rasis Gabbana.

Sebelumnya, perusahaan telah meminta maaf kepada masyarakat China dan menyatakan penyesalan bahwa acara Shanghai telah dibatalkan.

Sementara Gabbana mengkalim bahwa akun Instagram-nya telah diretas.

(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini