TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akan menjalani laga terakhir di Piala AFF 2018 dengan menjamu Filipina pada Minggu (25/11/2018).
Skuat Garuda akan menjamu timnas Filipina dalam matchday terakhir Grup B Piala AFF 2018, malam nanti.
(Link Live streaming akan ditampilkan di akhir berita)
Laga yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno(SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, ini tidak akan berpengaruh pada langkah Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Selain hal berikut Tribunnews rangkum fakta-fakta jelang laga keduanya:
1.Timnas dapat Dukungan dari Luis Milla
Luis Milla rupanya masih peduli dan memperhatikan timnas Indonesia.
Pelatih asal Spanyol itu memberi dukungan pada timnas Indonesia yang akan menjalani laga pamungkas melawan Filipina pada Grup B Piala AFF 2018.
Luis Milla memberikan dukungannya melalui unggahan story instagram pribadinya.
Mantan pemain Real Madrid itu mengunggah foto pemain, jajaran pelatih, dan official timnas Indonesia.
Dalam unggahan Luis Milla tersebut, pelatih timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2918 itu memberikan kalimat motivasi.
"Heads up and keep going. A nice future is coming (Tegakkan kepala dan terus berjalan. Masa depan yang cerah akan tiba)," tulis Luis Milla.
Meskipun tidak melatih timnas Indonesia lagi, rupanya Luis Milla masih memperhatikan dan peduli pada skuat Garuda yang berlaga di Piala AFF 2018.
2. Kiper Timnas Filipina Kritik Lapangan di SUGBK
Jelang lawan timnas Indonesia, kiper timnas Filipina, Michael Falkesgaard, melontarkan kritikan untuk kondisi Stadion Gelora Bung Karno.
Michael Falkesgaard mengkritik kondisi rumput di stadion kebanggaan publik Indonesia tersebut.
Melalui cuitan di twitter, Michael Falkesgaard menuliskan kritikan itu pada Sabtu (24/11/2018).
Michael Falkesgaard mengatakan, jangan mengharapkan pertandingan yang baik karena lapangannya tidak cocok untuk bermain sepakbola.
Meskipun mengkritik kondisi lapangan SUGBK, Michael Falkesgaard bertekad untuk tetap mendapatkan hasil yang baik dari laga melawan Indonesia.
3. Empat Pemain Berbahaya Timnas Indonesia
Pelatih timnas Filipina, Sven Goran Eriksson sudah mengantungi empat nama pemain timnas Indonesia yang akan diwaspadainya.
Pelatih berusia 70 tahun itu menyebut empat nomor punggung pemain timnas Indonesia yang dinilainya patut mendapat perhatian ekstra.
Mereka adalah duo gelandang timnas Indonesia yakni Zulfiandi, dan Evan Dimas.
"Baru-baru ini kami melihat permainan timnas Indonesia, khususnya saat melawan timnas Thailand," kata Sven Goran Eriksson, dalam jumpa pers di ruang media SUGBK, Sabtu (24/11/2018).
"Kami bisa lihat Indonesia dihuni banyak pemain muda. Dan juga selain pemain muda, ada pemain cepat."
"Mereka adalah pemain nomor 4 dan 6, luar biasa. Posturnya bagus, posisinya selalu bagus di lapangan," ujarnya.
Mantan pelatih Lazio itu juga memuji kualitas dua pemain timnas Indonesia yakni Alberto Goncalves, dan Stefano Lilipaly.
"Lalu nomor 9 dan 10 striker bagus, keduanya bagus. Saya rasa besok, kalau ingin memenangi pertandingan, kami harus bertahan dengan baik, baru nanti kami menyerang," tuturnya.
4.Sikap Ketua PSSI
Edy Rahmayadi menanggapi kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 saat ditanya oleh wartawan.
Skuat Garuda arahan Bima Sakti gagal menuju semifinal meski masih menyimpan satu laga.
Video pernyataan Edy Rahmayadi saat ini tersebar luar di dunia maya dan hangat diperbincangkan.
Dalam tanggapannya, Edy yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara berkata ada pengaruh wartawan di balik performa timnas Indonesia.
"Wartawannya harus baik. Ketika wartawan baik, maka timnasnya baik," kata Edy menanggapi pertanyaan wartawan saat dilansir dari Bolasport.com pada Minggu (24/11/2018).
5.Sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Menpora Imam Nahrawi meminta agar PSSI melakukan evaluasi besar-besaran untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
Menpora mengaku hingga kini Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi belum memberikan penjelasan apapun pada pemerintah, terkait prestasi sepakbola indonesia di Ajang AFF 2018.
Namun demikian, Imam Nahrawi meminta agar jajaran internal PSSI melakukan evaluasi besar-besaran, apalagi ada desakan dari masyarakat yang meminta Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
"Pak ketua umum harus melihat ada apa didalam PSSI sesungguhnya, sehingga perlu dilakukan evaluasi besar-besaran" papar Imam Nahrawi saat dilansir dari Kompas tv pada Minggu (25/11/2018).
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)