TRIBUNNEWS.COM - Apa itu angin duduk? Berikut pengertian, penyebab, hingga cara mengobati angin duduk atau angina pektoris.
Angin duduk atau angina pektoris merupakan gejala adanya masalah pada jantung yang ditandai nyeri pada dada akibat kurangnya aliran oksigen ke jantung.
Di Indonesia, kasus angin duduk terbilang cukup umum, ada lebih dari 2 juta kasus per tahunnya, seperti yang dikutip dari Google Medical Information.
Melansir Hello Sehat, angin duduk merupakan gelaja penyakit arteri koroner yang bisa juga disebabkan oleh kejang otot di area arteri koroner.
Angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba, bahkan dalam kurun waktu tertentu.
Kondisi ini bisa mematikan.
Orang yang mengalami angina akan merasakan bagian dadanya seperti ditekan, dikekang, atau ditimpa sesuatu yang berat.
Rasa sesak pada dada kemungkinan bisa menjalar sampai ke punggung, leher, bahu kiri, dan lengan bawah.
Kemungkinan juga akan timbul nyeri yang terasa menusuk seperti terbakar.
Penyebab
Mengutip Hello Sehat, angina disebabkan adanya gumpalan darah yang membentuk plak di dalam arteri membuat arteri tersumbat.
Gumpalan darah ini bisa terbentuk, lalu terurai, kemudian terbentuk lagi.
Gumpalan darah yang tidak segera ditangani akan bertambah besar dan sebelum akhirnya menyumbat arteri dan mengakibatkan serangan jantung.
Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih beresiko terkena angin duduk.
Faktor tersebut yaitu orang yang gemar mengonsumsi makanan berlemak dan kaya kolesterol, olahraga tidak teratur, perokok, dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Usia juga bisa meningkatkan resiko angin duduk.
Laki-laki yang berusia di atas 60 tahun dan wanita yang sudah memasuki masa menopause lebih beresiko terkena angin duduk.
Cara Pengobatan
Angin duduk dapat ditangani berdasarkan tingat keparahannya.
Angin duduk bisa diobati dengan perubahan gaya hidup, minum obat-obatan, angioplasti atau operasi.
Berikut penjelasan tentang cara mengobati angin duduk seperti yang dilansir oleh Hello Sehat.
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup tidak semata-mata langsung mengobati gejala penyakit angin duduk yang mungkin sudah parah.
Tapi dengan menjalani gaya hidup sehat, resiko mengalami angin duduk akan berkurang.
2. Minum obat-obatan
Pemberian obat penghilang rasa sakit, aspirin, dan oksigen menjadi langkah dasar yang diberikan dokter untuk menstabilkan kondisi pasien.
Obat lain juga dapat diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan membantu arteri supaya terbuka, misalnya kapsul nitrogliserin.
Pengobatan selanjutnya melibatkan berbagai obat (misalnya aspirin, clopidogrel, heparin) untuk menghentikan penyumbatan, obat untuk menurunkan tekanan darah, serta obat (statin) untuk menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.
3. Angioplasti
Jika obat-obatan tidak berhasil, maka langkah selanjutnya adalah angioplasti.
Angioplasti merupakan prosedur untuk membuka pembuluh darah menggunakan balon kecil.
Sebuah tabung kecil terdiri atas beberapa kabel yang saling bertautan (stent) akan dimasukkan ke dalam arteri yang tersumbat setelah arteri melebar untuk mencegah terjadinya penyempitan lagi.
4. Operasi jantung terbuka
Operasi jantung terbuka (coronary artery bypass graft atau CABG) diperlukan untuk kasus penyumbatan arteri yang sangat parah.
Dalam metode CABG, vena atau arteri dipindahkan dan dijahit dengan arteri yang tersumbat sehingga aliran darah bisa melewati sumbatan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)