TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Aceh, 13-14 Desember 2018, mendapat sambutan meriah banyak kalangan.
Kedatangan orang nomor 1 di Negara Indonesia ini juga membangkitkan otimisme masyarakat Aceh yang mendambakan pembangunan setara dengan daerah lain di Nusantara.
Apalagi, salah satu agenda Presiden Joko Widodo di Aceh adalah melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking jalan tol Sigli-Banda Aceh.
Selain harapan di bidang pembangunan infrastruktur, kedatangan Presiden Jokowi ke Aceh, juga menimbulkan harapan akan terkabulnya janji yang pernah disampaikan Presiden kepada Nyak Sandang, salah satu penyumbang pembelian pesawat pertama Republik Indonesia (RI-001).
Harapan Nyak Sandang ini disampaikan melalui sebuah video yang diunggah ke Youtube oleh pemilik akun Buya Woyla, Rabu (12/12/2018).
Dalam video berdurasi 1 menit 6 detik itu, Nyak Sandang berbicara dalam bahasa Aceh.
“Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Lon sampaikan bahwa lon kalheuh meureumpok ngen Bapak Jokowi. Lon cita that kemeung peugot saboh masjid di gampong lon, lon keumeung pulang keu cuco, keu aneuk, dan lon pubuet ibadat selama udep lon (Saya sampaikan bahwa saya sudah bertemu dengan Bapak Jokowi. Saya bercita-cita ingin membangun sebuah masjid di kampung, untuk anak cucu saya dan tempat beribadat di sisa umur saya,” ungkap Nyak Sandang.
“Teuma ‘ohlheuh nyan, lon Bapak (Presiden) neuba u Tanoh Suci karena lon jinoe watee ka sempit that, hana le beulaja. (Setelah itu, Bapak (Presiden) mohon bantuan agar saya bisa ke Tanah Suci (naik haji), karena sekarang waktu saya sudah sempit, juga tidak punya (lagi) uang,” imbuhnya.
Pendamping Nyak Sandang, Al Maturidi yang juga nampak dalam video itu kemudian memberikan penjelasan terkait harapan Nyak Sandang tersebut.
“Jadi yang disampaikan Nyak Sandang adalah, beliau sudah pernah ke Istana, bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi. Bapak Presiden menyampaikan ke kita bahwa akan turun tim untuk pembangunan Masjid di Lamno Aceh Jaya. Kemudian Nyak Sandang juga berkeinginan bila Bapak Presiden berkenan untuk berangkat (memberangkatkan Nyak Sandang dan keluarga) ke Tanah Suci.”