PVMBG merekomendasikan masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara - Barat.
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan 4 km untuk sektor Selatan - Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara - Timur serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara -Timur.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diimbau agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.
"VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 22 Juni 2018 pukul 09:06 WIB, terkait letusan dengan ketinggian kolom abu sekitar 3460 m di atas permukaan laut atau sekitar 1000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat-selatan," pungkas tulisan dalam dari website PVMBG.
Untuk diketahui Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia.
Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi ke-2 di provinsi itu.
Ketinggian gunung ini adalah 2.451 meter.
Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010.
Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak 19 Febuari 2018 dan berlangsung hingga kini.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)