Pada saat erupsi, teramati sinar api di area puncak kawah tyetapi ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut.
Baca: Imbauan PVMBG untuk Masyarakat terkait Status Gunung Anak Krakatau sebagai Kawasan Rawan Bencana
Berdasarkan informasi satelit, abu vulkanik bergerak ke arah tenggara dengan ketunggian abu vulkanik mencapai 5500 m di atas permukaan laut.
Saat terjadi erupsi, hujan abu tipis dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem di sektor tenggara Gunung Agung, seperti di Kota Amlapura dan beberapa desa seperti di Desa Seraya Barat, Desa Seraya Tengah, dan Desa Tenggalinggah.
Sebelum terjadinya erupsi tersebut, tidak teramati peningkatan intensitas kegempaan yang signifikan namun beberapa gempa vulkanik terekam di antaranya gempa di lereng utara Gunung Agung pada 28 Desember 2018 dengan magnitude M2.7 pukul 02:49 WITA dan M2.4 pukul 15: 31 WITA.
Gempa-gempa ini mengindikasikan adanya pergerakan magma ke permukaan.
Pada periode 27-29 Desember 2018 (sebelum erupsi) satelit MODIS juga tidak menunjukkan adanya anomali termal di permukaan kawah Gunung Agung yang mengindikasikan tidak adanya material lava segar di permukaan kawah.
Sebelum erupsi itu, Gunung Agung mengalami erupsi pada tanggal 27 Juli 2018. Pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 06:47 WITA terjadi Gempa Lombok dengan Magnitudo M 6.4 disertai beberapa aftershock.
Baca: Aktivitas Gunung Agung Masih Tinggi
Rentetan gempa bumi tektonik di sekitar Pulau Lombok, teramati mempengaruhi aktivitas Gunung Agung dimana goncangan-goncangannya berperan dalam pelepasan gas-gas vulkanik yang dimanifestasikan di permukaan dalam bentuk Hembusan.
Pada kondisi ini, akumulasi gas di kedalaman menjadi terganggu sehingga potensi erupsi justru berkurang.
Selama periode aftershocks Gempa Lombok, Gunung Agung pun tidak mengalami erupsi.
Namun seiring dengan berkurangnya gempa tektonik, akumulasi gas-gas vulkanik di Gunung Agung menjadi memungkinkan.
Dalam 1 bulan terakhir, gempa-gempa yang terekam di Gunung Agung didominasi oleh gempa Hembusan, gempa Tektonik, dan beberapa kejadian gempa Vulkanik Dangkal dan Vulkanik Dalam.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)