News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

5 Dampak Negatif Smartphone bagi Anak-anak, Menghambat Perkembangan Otak hingga Memicu Depresi

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terlepas dari manfaatnya, dampak buruk smartphone bagi anak-anak perlu disadari dan orangtua harus waspadai hal ini sejak sekarang.

TRIBUNNEWS.COM - Terlepas dari manfaatnya, dampak buruk smartphone bagi anak-anak perlu disadari dan orangtua harus waspadai hal ini sejak sekarang.

Perkembangan smartphone tak hanya dinikmati oleh orang dewasa, kini kita tidak asing melihat anak kecil mahir mengoperasikan smartphone.

Tanpa memiliki kemampuan baca-tulis, anak-anak dapat mengoperasikan smartphone.

Bahkan anak usia di bawah tiga tahun yang bahkan belum memiliki penguasaan bahasa yang memadai sudah mahir menggunakan smartphone.

Penggunaan smartphone yang terus menerus dan paparan dari layar smartphone dapat memberi dampak buruk bagi anak-anak.

Berikut adalah dampak buruk smartphone bagi anak-anak yang Tribunnews rangkum dari Aish.com.

Baca: 10 Tips Mengurangi Dampak Negatif Radiasi Smartphone, Matikan Data Saat Tidur!

1. Menghambat perkembangan otak bayi

Dampak buruk yang diberikan smartphone dan gadget lain terhadap anak-anak sangat akut pada bayi yang otaknya masih berkembang.

Psikolog menyebut tiga tahun pertama kehidupan seorang anak "periode kritis" dalam perkembangan otak.

Cara otak tumbuh selama tahun-tahun ini menjadi basis permanen yang menjadi sandaran semua pembelajaran di masa depan.

Menerima informasi dan isyarat dari dunia nyata di sekitar mereka membantu bayi membentuk jalur saraf yang membuat otak mereka kuat dan sehat.

Rangsangan dari layar, termasuk tablet dan smartphone, menghalangi perkembangan normal otak, membanjiri pikiran mereka yang masih berkembang dengan rangsangan.

Kerusakan karena terlalu banyak waktu layar bisa permanen.

"Kemampuan untuk fokus, untuk berkonsentrasi, untuk memberi perhatian, untuk merasakan sikap orang lain dan berkomunikasi dengan mereka, untuk membangun kosa kata yang besar, semua kemampuan itu dirusak," kata Dr. Aric Sigman.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini