Atap Pulau Dewata ini masuk dalam jenis gunung bertipe stratovolcano.
Gunung jenis ini biasanya memiliki kawah yang sangat besar dan dalam juga terkadang mengeluarkan asap serta uap air.
Jika dilihat dari Pura Besakih, Gunung Agung tampak berbentuk kerucut dan runcing sempurna.
Namun sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.
3. Daftar letusan
Gunung yang dikeramatkan umat Hindu Bali ini tercatat telah beberapa kali meletus.
Letusan pertamanya tercatat terjadi di tahun 1808.
Kala itu Gunung Agung melontarkan abu dan batu apung dalam jumlah luar biasa banyaknya.
Letusan kedua terjadi di tahun 1821.
Di tahun ini letusannya terbilang normal dan tak sedahsyat letusan pertamanya.
Di tahun 1843, Gunung Agung kembali meletus.
Letusan ketiganya ini didahului sejumlah gempa bumi baru kemudian ia memuntahkan abu vulkanik, pasir dan batu apung.
Letusan selanjutnya terjadi di tahun 1963, 2017, akhir 2018 hingga yang terbaru adalah pada Kamis (10/1/2019) kemarin.
Baca: Kisah Pendaki yang Hilang di Gunung Agung 11 Tahun Silam dan Belum Diketemukan hingga Sekarang
4. Kepercayaan masyarakat