Ramai dibicaran publik, Titi Wati wanita pendertita obesitas asal Palangkaraya ini akan segera menjalani operasi. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan ternyata bobotnya tak sampai 350 kilogram. Simak selengkapnya disini.
TRIBUNNEWS.COM - Kemarin Jumat (11/1/2019) Titi Wati (37), wanita yang menderita obesitas asal Kalimantan Tengah telah dipindahkan ke RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.
Sebelum melakukan operasi, pihak rumah sakit menjalankan pra pelaksanaan operasi.
Titi diangkut dari kamar inap menuju ke ruang pemeriksaan dengan digotong menggunakan tandu besi oleh puluhan petugas Tagana Palangkaraya.
Hari ini, Sabtu (12//1/2019) wanita yang telah memiliki satu orang putri ini menjalani beberapa tindakan oleh tim dokter yang berjumlah 16 orang.
Baca: 5 Fakta Terbaru Titi Wati Wanita 350 Kilogram, Evakuasi Libatkan 20 Orang hingga Jebol Harus Rumah
Dilansir dari Banjarmasinpost.com akta yang cukup mengejutkan ialah ternyata bobot Titi tak seberat yang diberitakan selama ini.
"Hari ini, kami timbang dia secara objektif disaksikan pihak rescue, ternyata berat riilnya 220 kilogram," ujar Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja.
im dokter tidak hanya menimbang berat badannya, termasuk melakukan uji spidometri untuk melihat uji kapasitas jantung, melakukan torax foto juga melakukan USG untuk updomentnya.
"Semua pemeriksaan tersebut sudah berjalan dengan baik, termasuk melakukan penimbangan dengan melepas tali tandu dan lainnya, sehingga kami timbang memang beratnya 220 kilogram," ujar Theo.
Theo menambahkan, untuk hasil dari pemeriksaan torax foto, USG, dan jantung, masih harus didiskusikan dengan tim dokter yang akan melakukan operasi bariatrik atau pengecilan lambung.
Pihak rumah sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, tidak mengizinkan wartawan atau pengunjung yang tidak berkepentingan, selain keluarga pasien, membesuk Titi, prapelaksanaan operasi.
Baca: Silvia Dwi Susanti, Gadis Lamongan yang Alami Obesitas seperti Titi Wati
Cemilan Lebih Berbahaya daripada Makan nasi
Obesitas itu bukan karena Titi Wati memiliki porsi makan yang besar.
Titi hanya makan nasi sehari dua kali, namun ia gemar sekali ngemil alias makan makanan ringan seperti makan gorengan, bakso, dan juga minum es.
Ngemil yang hanya kegiatan pendamping ternyata menjadi bumerang bagi Titi Wati.