"Dua tempat itu kita bermaksud untuk memisahkan pendukung 01 dan pendukung 02, agar dapat tercipta suasana yang kondusif, aman tertib dan terhindarkan dari hal2 yang tidak kita inginkan," ungkap Wahyu.
4. Tepuk tangan hingga yel-yel pendukung
KPU sudah berembuk dengan stasiun televisi yang akan menyiarkan Debat Pilpres 2019.
KPU mempersilakan para pendukung kedua kubu calon presiden yang masuk ke ruang debat untuk mengekspresikan dukungannya.
Namun, ekspresi berupa tepuk tangan, sorak sorai, serta yel-yel dukungan hanya boleh diluapkan ketika off air.
Hal itu demi menjaga suasana kondusif, tenang, dan tertib selama berlangsungnya debat.
"Sudah disepakati bahwa debat itu kan salah satu metode kampanye. Salah satunya adalah sorak sorai, tepuk tangan, yel-yel, itu dipersilakan tapi dalam waktu off air. Pada waktu on-air itu semua dalam kondisi yang tertib," kata Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).
Namun, jika acara berlangsung, masih juga para pendukung kurang tertib mematuhi aturan, Wahyu menyebut hal itu akan merugikan pasangan calon yang mereka dukung.
Alasannya keriuhan suara di dalam ruangan debat bisa berimbas pada pasangan calon dalam menyampaikan gagasan, ide, maupun visi-misi program yang mereka rencanakan.
"Itu akan rugikan capres-cawapres yang didukung. Tentu saja dalam mereka memberikan keterangan, menyampaikan gagasan, ide, visi-misi program kan butuh fokus. Itulah kenapa kita perlu jaga ketertiban supaya capres-cawapres nyaman," katanya.
5. Siapkan dua layar besar
Mengantisipasi membludaknya pendukung kedua pasangan calon presiden, KPU RI pun menyiapkan dua layar besar di luar area debat.
"Iya besok layar dua," kata Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).
Dua layar besar bakal terpasang di lapangan tennis tepat di belakang Hotel Bidakara atau Kompleks Keuangan dengan penyekat ditengahnya supaya pendukung pasangan calon 01 dan 02 tidak membaur agar tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan.