TRIBUNNEWS.COM - Lima hari jelang laga babak 32 besar Piala Indonesia antara Persinga melawan Persebaya, venue pertandingan tidak jelas.
Meski dalam rilis PSSI menyebut jika laga kedua tim dilangsungkan di Stadion Ketonggo, Ngawi, namun pihak Persinga mengaku kesulitan mewujudkannya.
Persinga berusaha memindahkan laga di Bojonegoro dan Jember.
Namun dengan alasan keamanan, rencana itu kembali batal.
Baca: Hasil Akhir Piala Asia 2019, Jepang vs Uzbekistan, Samurai Biru Unggul dengan Skor 2-1
Masalah izin keamanan menjadi alasan mengapa mereka kesulitan menggelar laga melawan Persebaya.
”Karena di Ngawi juga tidak dapat izin keamanan, lantas kami berkirim surat ke PSSI, dalam surat tersebut, kami tidak mengajukan stadion. Dan sampai sekarang belum ada jawaban dari PSSI,” jelas Manajer Persinga, Didik Purwanto, dikutip Tribunnews dari Persebaya.id.
Persebaya pernah mengalami kesulitan saat menghadapi Persinga di Ngawi.
Saat di Liga 2 2017, Green Force hanya bisa memainkan laga di Stadion Ketonggo namun tanpa penonton. Saat itu, kedua tim bermain imbang 1-1.
Venue leg pertama babak 32 besar Piala Indonesia antara Persinga melawan Persebaya akhirnya mendapatkan kepastian.
Baca: Hasil Akhir Piala Super Italia, Juventus vs AC Milan, Nyonya Tua Menang 1-0
Dalam surat yang dirilis PSSI hari ini (15/1), laga itu akan diselenggarakan di Stadion Ketonggo, Ngawi.
Sebelumnya, karena kondisi Stadion Ketonggo yang kurang layak, muncul spekulasi.
Bahwa Persinga kontra Persebaya tidak akan dimainkan di Ngawi. Bojonegoro dan Jember sempat disebut-sebut akan dipilih sebagai venue
”Pertandingan Persinga kontra Persebaya akan diselenggarakan di Ngawi, homebase Persinga pada 22 Januari. Leg kedua akan diselenggarakan di Surabaya pada 30 Januari,” demikian rilis resmi PSSI.
Keputusan itu juga tertuang dalam surat PSSI bernomor: 171/AGB/45/I-2019. Surat tersebut diterima oleh manajemen Persebaya.