Baasyir dibebaskan lantaran bunyi konstitusional memungkinkan demikian.
"Saya yakin dan percaya nggak ada lah (motif politik). Semua tentu kebijakan itu dikeluarkan presiden yang tentu secara konstitusional dimungkinkan, tak melanggar," kata Benny saat mengutip dari Tribunnews Jakarta.
Baca: Abdul Rohim Berharap Selasa atau Rabu Ayahnya, Abu Bakar Baasyir Hirup Udara Bebas
Meski demikian, Benny mempersilakan publik memberikan penilaian terhadap pembebasan Baasyir.
Tetapi, pihaknya menegaskan bahwa pembebasan itu didasari hukum yang berlaku dan rasa kemanusiaan Jokowi.
"Orang bisa menilai itu silakan, bisa menafsir bahwa ini punya kepentingan politik silakan, tapi kemanusiaan yang jadi dasar Pak Jokowi harus dihormati dan dihargai semua pihak," tuturnya.
4. Ma'ruf Amin Berharap Tak Ada Intervensi antar Negara
Merespon itu, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpandangan pembebasan Baasyir merupakan langkah tepat yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia.
Terutama sudah menilik dari sifat penegakan hukum dan kemanusiaan.
"Itu urusan dalam negeri kita. Saya kira pemerintah punya kebijakan-kebijakan. Ada yang sifatnya penegakkan hukum dan ada sifatnya kemanusiaan dan Pak Jokowi sudah mengambil langkah itu," ujar Ma'ruf.
Baca: Respons Maruf Amin Sikapi Keberatan PM Australia Soal Pembebasan Abu Bakar Baasyir
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf seusai acara deklarasi dukungan relawan Moja 31, Cigugur Girang, Bandung Barat, Minggu (20/1/2019).
Ma'ruf meyakini, persoalan pembebasan Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antar kedua negara, lantaran memiliki kedaulatannya masing-masing.
"Tidak, kita masing-masing punya kedaulatan," ungkapnya.
Ma'ruf berharap tak ada intervensi antar negara terkait permasalahan Abu Bakar Baasyir.
Ma'ruf mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya, supaya tidak mengintervensi masing-masing negara," imbuh Ma'ruf.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)