Beberapa pertimbangan diantaranya adalah demi menghargai pengabdian Atep selama 10 musim, bahkan sebelum PT PBB didirikan sang pemain telah lebih dulu berada di klub.
Atep pula berjasa mengantarkan Persib juara hingga menjadi ikon sepak bola di Jawa Barat.
Pertimbangan lainnya adalah skuat Persib musim ini dihuni oleh pemain-pemain muda yang membutuhkan bimbingan seniornya.
Umuh menilai Atep bisa memerankan hal tersebut bersama Supardi dan Hariono.
Ia mengharapkan penghargaan kepada pemain yang telah menanggalkan jersey nomor 7 nya itu kepada Esteban Vizcarra–pemain baru Persib yang baru didatangkan.
Umuh berkaca kepada ikon pemain di Persija, Bambang Pamungkas, yang masih diberikan penghargaan sampai pensiun di klubnya.
“Jadi saya mohon untuk penghargaan anggap saja seperti Bambang Pamungas ya (ikon Persija), Bambang Pamungkas juga main satu dua kali ya, di menit akhir, ya itu aja itung-itung pensiun di sini lah,” beber Umuh.
Atep diumumkan sebelumnya tak mendapat perpanjangan kontrak dari manajemen Persib untuk musim 2019.
Artinya sang legenda bakal hengkang dari tim setelah 10 musim pengabdian dengan logo yang sama hingga memberikan trofi juara 2014 lalu.
Selama satu dekade memperkuat Persib Bandung bukan waktu yang singkat untuk melupakan Persib dan Bobotoh bagi Atep.
Pengalaman manis-pahit, suka-duka, naik-turunnya performa dialami.
Silih berganti pelatih Atep setia dipercaya menjadi bagian dari keluarga Persib Bandung.
(Tribunnews.com/Gigih)