TRIBUNNEWS.COM - Puisi 'Doa yang Ditukar' jadi polemik, kini Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Fadli Zon tulis puisi baru berjudul 'Sajak Orang Kaget'.
Belakangan puisi 'Doa yang Ditukar' ramai diperbincangkan karena menyinggung soal doa yang sakral, agama yang diobral hingga kepemimpinan.
Belum tuntas polemik tersebut, Fadli Zon menuliskan satu puisi lagi berjudul 'Sajak Orang Kaget', Rabu (13/2/2019).
Puisi itu menyinggung pihak yang merasa kaget dengan berbagai keadaaan di Indonesia.
Berikut puisi Sajak Orang Kaget:
Baca: Soal Puisi Fadli Zon, Mahfud MD: Silakan Lapor ke Dewan Etik
orang kaget mudah nyerempet
rapat kabinet bisa macet
macet pikiran menggerus logika
macet kebijakan ditebus rekayasa
macet elektabilitas dijurus citra
orang kaget masuk got gorong-gorong
di kolong ketemu hantu kecebong
menyampaikan mimpi siang bolong
ditanya persoalan negeri hanya terbengong
orang kaget bikin mantra mobil esemka
jampi mujarab seketika masuk Jakarta
tak lama membuka gerbang istana
tapi di Istana tak tahu harus berbuat apa
orang kaget terkaget kaget berentet rentet
kaget honor guru rendah sekali
kaget harga tiket pesawat begitu tinggi
kaget harga jagung tak terjangkau lagi
kaget masih banyak pungli
kaget racun kalajengking jadi solusi
kaget dipatil udang oposisi
kaget mikrofon mematuk mulut sendiri
kaget tak tahu apa yang terjadi
Baca: Fadli Zon Enggan Minta Maaf kepada Mbah Moen, Rommy: Sekarepmu Lah
orang kaget terkaget kaget berentet rentet
ketika kursi hilang ke awang-awang
kutukan melayang terbang
rakyat menjemput harapan terang
rakyat girang Indonesa menang!
Fadli Zon, Jakarta, 13 Februari 2019
Baca: Mahfud MD: Jika Dilihat Secara Hukum, Tak Ada yang Salah Dengan Puisi Fadli Zon
Fadli Zon memang dikenal sebagai politisi yang gemar menuliskan pikirannya dalam bentuk puisi.
Telah cukup banyak puisi yang ia tuliskan selama ini, tetapi pusinya yang paling kontroversial adalah puisi "Doa yang Ditukar".
Puisi tersebut menjadi polemik setelah menadapat tanggapan dari Menteri Agama Likman Hakim Saifuddin.