Hasyim juga mengatakan, ketika acara debat kedua usai, sesaat setelah turun panggung, ia melihat Jokowi melepas alat pengeras suara itu dan menarik kabel untuk mengeluarkannya dari dalam baju.
Menurut dia, peristiwa tersebut disaksikan banyak orang.
Kemudian, Hasyim juga mengatakan, dirinya tidak bisa melihat persis apakah Jokowi memegang pulpen atau tidak karena posisi duduknya tidak memungkinkan untuk menyaksikan pulpen itu.
"Yang saya tahu dan saya lihat adalah saat menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan, Pak Jokowi pegang mic gonta-ganti tangan antara tangan kanan dan tangan kiri. Ini bisa dikonfirmasi melalui tayangan ulang debat tersebut," ujar Hasyim.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Kading juga membantah tidungan tersebut.
"Saya menyaksikan, tidak ada sama sekali pemasangan alat di tubuh Pak Jokowi berupa earphone."
"Dan pulpen yang dibawa itu adalah pulpen biasa."
Baca: Pulpen yang Dicurigai Jadi Alat Bantu Komunikasi Saat Debat Capres, Jokowi : Ada-ada Saja
"Bukan pulpen yang seperti dinarasikan oleh BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi) di medsos-medsos," kata Karding saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2019).
Menurut Karding, satu-satunya alat yang dipasang ke tubuh Jokowi adalah clip on dari panitia.
Clip on dipasang supaya suara yang keluar terdengar bagus.
Ia meminta pihak-pihak yang menuding untuk mengecek CCTV ruangan yang digunakan Jokowi sebelum, selama, dan sesudah debat berlangsung.
"Saya bersaksi bahwa tidak ada pemasangan (earphone dan pulpen khusus) sama sekali."
"Dan boleh dicek, saya kira ada CCTV di ruangan itu, mungkin bisa dicek," ujar Karding.
"Mulai dari beliau masuk, ngobrol sama beberapa orang yang ada di situ, berdoa sebelum ke stage, sempat ke toilet, kamar kecil, lalu balik lagi, setelah itu menuju ke stage, panggung depan," pungkas Karding.
Baca: Bantah Jokowi Pakai Earphone dan Pulpen Khusus, TKN: Bisa Cek CCTV