"Saya menyaksikan bahwa tidak ada sama sekali pemasangan alat di tubuh Pak Jokowi berupa earphone."
"Dan pulpen yang dibawa itu adalah pulpen biasa."
"Bukan pulpen yang seperti dinarasikan oleh BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi) di medsos-medsos," kata Karding saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2019).
Menurut Karding, satu-satunya alat yang dipasang ke tubuh Jokowi adalah clip on dari panitia.
Baca: Penjelasan Unicorn hingga Tanggapan JK soal Pemisahan Kementerian KLHK yang Disebut dalam Debat
Clip on dipasang supaya suara yang keluar terdengar bagus.
Ia meminta pihak-pihak yang menuding untuk mengecek CCTV ruangan yang digunakan Jokowi sebelum, selama, dan sesudah debat berlangsung.
"Saya bersaksi bahwa tidak ada pemasangan (earphone dan pulpen khushs) sama sekali."
"Dan boleh dicek, saya kira ada cctv di ruangan itu, mungkin bisa dicek," ujar Karding.
"Mulai dari beliau masuk, ngobrol sama beberapa orang yang ada di situ, berdoa sebelum ke stage, sempat ke toilet, kamar kecil, lalu balik lagi, setelah itu menuju ke stage, panggung depan," pungkas Karding.
Disisi lain debat yang telah selesai pada Minggu (17/2/2019) berlangsung menarik.
Pasalnya baik Capres 01 maupun capres 02 saling beradu gagasan.
Tak hanya sampai disitu saja bahakn kedua capres juga terkesan saling serang.
Yang menarik dari debat tersebut yakni muncullah istilah-istilah baru yang mulai membuat masyarakat mencari-cari penjelasannya.
Beberapa kosa kata debat tersebut yakni istilah Unicorn, Industri 4.0 Hingga Palapa Ring.
Kosakata tersebut muncul mulai dari Jokowi yang menanyakan kepada Prabowo Subianto atau pun sebaliknya.
Tak hanya disitu saja, istilah Unicorn bahkan sempat menjadi trending di Twitter pada Minggu (17/2/2019) malam.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)