Padahal, menurut aturan debat, peserta tidak diperbolehkan menyerang pribadi lawan.
Namun, untuk memastikan ada atau tidaknya serangan pribadi, BPN memutuskan untuk melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Bawaslu.
"Begini, semalam itu waktu break, kan kita diskusi antara Bawaslu terus pihak KPU, TKN, BPN. Kita menyerahkan kepada Bawaslu, apakah yang disampaikan itu termasuk kategori menyerang pribadi atau tidak," ujar Wahyu.
Baca: Cerita Ferdinand Hutahaean Soal Keributan Antara Pendukung Jokowi Dan Prabowo Saat Debat Kedua
3. Penjelasan BPN Prabowo-Sandi
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, menjelaskan video ricuh saat jeda debat kedua.
Dalam video tersebut terlihat ia berbicara dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan.
Setelah itu ia menyalami Luhut.
Ferdinand mengatakan, kejadian itu bermula saat ia memprotes KPU lantaran Jokowi menyerang sisi pribadi Prabowo lewat isu kepemilikan lahan.
Ferdinand memprotes dengan gaya bicara yang keras. Luhut, kata Ferdinand, lantas mendatangi dan menenangkan dirinya.
"Ya memang saya agak keras. Karakter saya memang seperti itu.
Nah, pada saat itu Pak Luhut yang duduk di deretan kursi menteri sebagai undangan datang. Sebetulnya Pak Luhut menenangkan saya. Pak Luhut terdengar berkata, 'Sudah Fer, sudah Fer'. Gitu," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/2/2019).
"Jadi Pak Luhut tidak dalam kondisi marah. Yang marah itu saya. Pak Luhut justru menenangkan saya. Mungkin karena beliau juga secara personal dan secara pribadi kenal saya. Beberapa kali interaksi dengan beliau. Pernah bertemu juga beberapa kali," lanjut Ferdinand.
Ia menambahkan saat itu hendak memprotes dan meminta KPU menegur Jokowi saat itu juga agar tidak menyerang sisi pribadi karena itu bertentangan dengan tata tertib Debat Pilpres 2019.
Namun, ternyata Luhut menghampiri dan menenangkannya dan ia pun mengantarkan kembali Luhut ke tempat duduknya sebagai tamu undangan, bukan di tempat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Setelah itu Pak Luhut kembali ke tempat duduknya. Saya sebagai anak muda, beliau adalah orangtua saya juga. Secara adat Batak tadi sudah saya sampaikan saya harus memanggil opung (kakek) kepada beliau," ujar Ferdinand.