"Bukan pulpen yang seperti dinarasikan oleh BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi) di medsos-medsos," kata Karding saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2019).
Menurut Karding, satu-satunya alat yang dipasang ke tubuh Jokowi adalah clip on dari panitia.
Clip on dipasang supaya suara yang keluar terdengar bagus.
Ia meminta pihak-pihak yang menuding untuk mengecek CCTV ruangan yang digunakan Jokowi sebelum, selama, dan sesudah debat berlangsung.
"Saya bersaksi bahwa tidak ada pemasangan (earphone dan pulpen khusus) sama sekali."
"Dan boleh dicek, saya kira ada CCTV di ruangan itu, mungkin bisa dicek," ujar Karding.
"Mulai dari beliau masuk, ngobrol sama beberapa orang yang ada di situ, berdoa sebelum ke stage, sempat ke toilet, kamar kecil, lalu balik lagi, setelah itu menuju ke stage, panggung depan," pungkas Karding.
Baca: Bantah Jokowi Pakai Earphone dan Pulpen Khusus, TKN: Bisa Cek CCTV
Beredarnya kabar tersebut tak luput dari kreativitas warganet pengguna Twitter.
Seusai isu penggunaan alat bantu komunikasi berupa pulpen oleh Jokowi beredar, tagar #SavePulpen trending di media sosial Twitter.
Hingga berita ini diturunkan, tagar #SavePulpen telah dicuitkan lebih dari 5 ribu kali.
Banyak warganet yang mencuitkan keprihatinan pada pulpen yang seakan dikambinghitamkan dalam kasus ini.
Beberapa meme lucu pun bermunculan.
Satu di antaranya meme yang menampilkan dua pulpen, satu pulpen seolah berbicara kepada pulpen yang lain.
Percakapan oleh kedua pulpen terebut mengikuti gaya perkataan Dilan, tokoh novel karangan Pidi Baiq yang sangat populer.