"Magrib itu dia masih bales pesan, dia nanya kabar keluarga dan anak-anaknya."
"Terakhir dia lihat Whatsapp di handphonenya itu pada pukul 10 malam setelah itu tidak ada kabar lagi sampai sekarang," kata Uka.
Saat ini pihak keluarga Ai masih menunggu kabar dari Keduataan Besar RI di Malaysia terkait hasil tes DNA yang sudah dilakukan pihak keluarganya pada dua minggu lalu.
Baca: Apa Hubungan Ai Munawaroh dengan Nuryanto, Korban Mutilasi di Malaysia?
Jika hasil test DNA positif, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Ai yang diduga ikut menjadi korban mutilasi di Malaysia.
Pihak keluarga berharap jenazah korban dapat dipulangkan ke Indonesia.
"Saya mah sudah menerima dan ikhlas kalau memang itu (jasad) anak saya."
"Mungkin memang harus seperti ini jalan hidup anak saya," lanjut Uka sambil menahan isak tangis.
Saat hilang kontak di Malaysia, Uka mengaku kebingungan dan berusaha mencari tahu keberadaan anak pertamanya tersebut.
Di saat kebingungan ia malah mendapatkan kabar buruk jika anaknya tewas dengan cara yang tidak wajar.
"Sakit sekali, saat mendengar kabar itu. Saya enggak nyangka jika anak saya akan meninggal dengan cara seperti itu."
"Kalau memang mau dibunuh ya dibunuh aja, kenapa harus dengan cara seperti itu," ujar Uka sambil menyeka air matanya.
Jika jenazah sudah di pulangkan ke Indonesia rencananya akan dimakamkan ke Bekasi.
"Kalau sudah jelas itu anak saya ya pengennya dipulangkan saja seadanya."
"Paling nanti langsung ke Bekasi ke rumah bapaknya disana, rencananya dikuburkan disana," ujarnya.