"Jadi awalnya saya gak tahu, awalnya dia pulang sekolah, kemudian dijemput keluarlah anak saya," ucapnya.
Kata Hendri, sekitar sore menjelang magrib anaknya pulang ke rumah.
"Begitu pulang gak bilang-bilang apa-apa, memang kondisinya kotor, saya pikir habis main bola," tuturnya.
"Baru sekitar jam 20.00 wib saya dapat video (persekusi) itu dari ponakan, ya saya tentu kaget," paparnya.
Baca: Soal Ledakan Bom di Sibolga, Kata Polisi Hingga TKP Berada di Depan Masjid
2. Miss Komunikasi karena Chat di WhatsApp
Mengutip dari sumber yang sama, kasus pengeroyokan ini juga diduga lantaran miss komunikasi melalui chat di WhatsApp.
Hendri Dunan (44) yang merupakan ayah dari korban membenarkan penyebab pengeroyokan tersebut.
"Nah salah satu anggota (YA) geng itu, kata anak saya tersinggung," ucap warga Rajabasa ini, Rabu 13 Maret 2019.
Lanjutnya, anaknya dikeroyok dengan cara diinjak, dijepit, ditendang dan dipukul.
"Baru setelah divisum ketahuan anak saya mengalami memar dan bengkak dibagian telinga sebelah kanan dan punggung," tandasnya.
Baca: 4 Pelaku Pengeroyokan Seorang Pemuda di Bekasi Dibekuk Polisi
3. Dikeroyok Geng Jaling
Sang korban pengeroyokan DS yang masih berusia 14 tahun ini dikeroyok oleh 5 orang.
Jika mengutip dari Tribun Lampung kelima terduga pelaku tersebut berinial RZ, DV, YA, Yi dan AN.
Kelima terduga pelaku tergabung dalam sebuah Geng Jaling.