Para korban, kata Jacinda Ardern, kebanyakan para korban adalah migran di Selandia Baru.
"Banyak dari mereka yang akan terkena dampak langsung penembakan ini adalah migran di Selandia Baru, mereka bahkan mungkin menjadi pengungsi di sini," ujarnya.
"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ungkap Ardern.
Baca: Penembakan di Selandia Baru Bikin Femmy Permatasari Khawatir
Baca: Sederet Fakta Penembakan Masjid di Selandia Baru, 40 Orang Tewas dan 20 Orang Terluka
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan teror di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru menjadi 40 orang tewas.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Jacinda Ardern saat melakukan jumpa pers.
Jacinda Ardern mengungkapkan, terdapat sedikitnya 40 orang tewas terbunuh dalam aksi teror penembakan di dua Masjid tersebut.
"Kejadian ini hanya bisa digambarkan sebagai serangan teror," ujar Ardern dalam jumpa pers.
Baca: Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru Tewaskan 40 Orang
Baca: Dubes Selandia Baru Sudah Berhasil Menghubungi Semua WNI di Christchurch
Dari 40 korban tewas itu, menurut Ardern, 30 di antara mereka meninggal dunia di masjid Al Noor dan 10 lainnya tewas di Masjid Linwood.
Selain korban tewas, terdapat pula korban luka-luka sebanyak 20 orang.
PM Ardern menekankan bahwa para tersangka pelaku yang ditahan aparat tidak berada dalam daftar pengawasan aparat.
Lalu, apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban?
Baca: Serangan teror di dua masjid Selandia Baru: Tiga WNI lolos, 49 orang meninggal
Baca: 40 Orang Tewas Akibat Serangan Teror di Masjid Selandia Baru, Ini Kesaksian WNI di Sekitar Lokasi
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan perkembangan terkini mengenai nasib WNI yang ada di Kota Christchurch.
"Kami tadi telah melakukan kontak kepada semua WNI Christchurch. Sejauh ini kita sudah berhasil menghubungi semua WNI kita di Christchurch dan sekitarnya. Kita lagi kontak-kontak dengan warga kita disana," ujar Tantowi Yahya kepada Tribunnews.com.
Berdasarkan komunikasi yang diperoleh KBRI, semua WNI akan berkumpul di satu rumah di kota Christchurch.