News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang di Sentani

Update Terkini Dampak Banjir Bandang Sentani, 89 Orang Tewas, 74 Orang Hilang

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update terkini dampak banjir bandang Sentani di Jayapura, Papua. Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, tercatat 89 orang tewas, 74 orang hilang.

Sutopo Purwo Nugroho membagikan update terkini dampak banjir bandang Sentani di Jayapura, Papua. Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, tercatat 89 orang tewas, 74 orang hilang. Simak data selengkapnya!

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho membagikan update terkini dampak banjir bandang Sentani di Jayapura, Papua.

Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, tercatat 89 orang tewas, 74 orang hilang, 159 luka-luka, 6.831 orang mengungsi.

Sebanyak 11.725 KK yang terdampak terdapat di tiga distrik (kecamatan) yaitu Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.

Kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang Sentani yakni 350 rumah rusak berat, 3 unit jembatan rusak berat, 8 unit drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat dan 1 unit pasar rusak berat.

Baca: Banjir Sentani : 89 Orang Meninggal Dunia dan 74 Orang Hilang


bnpb.go.id

Tim SAR gabungan pada Senin (18/3/2019) berhasil menemukan 13 jenazah yaitu 4 jenasah di Kampung Sereh Tua, 2 jenasah di Danau Sentani, 3 jenasah di BTN, 2 jenasah di BTN Nauli 2, 1 jenaah di BTN Citra Buana, dan 1 jenasah di Kampung Hobong.

Tim SAR gabungan akan terus mencari korban karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan.

Jumlah korban hilang sesuai laporan dari keluarga dan masyarakat sebanyak 74 orang yaitu 34 orang dari Kampung Milinik, 20 orang dari BTN Gajah Mada, 7 orang dari Komplek Perumahan Inauli, 4 orang dari Kampung Bambar, 2 orang dari BTN Bintang Timur, 1 orang dari Sosial, 1 orang dari Komba dan 3 orang dari Taruna Sosial.

Sementara itu sebanyak 159 orang luka-luka yaitu luka-luka 84 orang luka berat dan 75 orang luka ringan. Jumlah pengungsi terus bertambah.

Baca: Wajah Bayi Ini Tertutup Tanah dan Kayu Saat Dievakuasi dari Banjir Bandang Sentani

Banyak masyarakat yang memilih tinggal di pengungsian karena trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan.

Akibatnya di beberapa titik pengungsian berjubel pengungsi.

Tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian.

Pengungsi masih memerlukan bantuan kebutuhan dasar.

Sebaran dari 6.831 pengungsi adalah:

1. BTN Bintang Timur 600 orang;

2. BTN Gajah Mada: 1.450 orang;

3. Doyo Baru: 203 orang;

4. Panti jompo: 23 orang;

5. HIS Agus Karitji) : 600 orang;

Baca: BNPB Catat 4.728 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Sentani

6. Siil: 1.000 orang;

7. Gunung Merah (Posko Induk) : 1.391 orang;

8. Asrama himles : 50 orang;

9. Kompi D: 108 orang;

10. Puspenka Hawai : 123 orang;

11. Yayasan Abdi Nusantara : 900 orang;

12. Kampung Netar : 43 orang;

13. Permata Hijau : 120 orang;

14. Panti Jompo: 23 orang:

15. Rindam : 220 orang.

Baca: Kepala BNPB Beberken 3 Faktor Penyebab Banjir Bandang di Sentani Papua

Penanganan darurat banjir bandang Sentani dilakukan oleh 1.613 personil tim gabungan dari 23 instansi dan lembaga.

Dapur umum, pos pelayanan kesehatan dan posko sudah didirikan.

Namun masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak seperti MCK, air bersih, permakanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya.

Data dampak kerugian dan kerusakan juga terus bertambah seiring masuknya data laporan ke posko.

Kepala BNPB Doni Monardo memimpin langsung rapat kordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang Sentani di Jayapura.

Didampingi Kepala Basarnas dan Wakil Gubernur Papua, Kepala BNPB menyampaikan langsung evaluasi tinjauan lapangannya hari ini.

Kepala BNPB mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh.

"Kita akan memenuhi antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras," ujar Kepala BNPB Doni Monardo, mengutip laman bnbpb.go.id.

Baca: Babinsa Temukan 1 Jenazah Korban Banjir Bandang di Sentani

Logistik, makanan dan bantuan-bantuan lainnya akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI dan Polri akan disiagakan disetiap titik pengungsian.

"Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian" tambahnya.  

Kepala Basarnas Bagus Puruhito menjelaskan akan terus membantu dalam pencarian orang hilang dan akan mengecek dan meningkatkan pencarian korban.

"Kami juga membutuhkan peralatan berat (eksavator) untuk evakuasi dan pencarian korban," kata Puruhito mengutip sumber yang sama.

Selama masa tanggap darurat selama 14 hari, setiap hari akan ada rapat koordinasi untuk mempermudah evakuasi dan penanganan yang efektif.

"Setiap hari, pukul 20.00 WIT akan ada rapat kordinasi di kantor Bupati Jayapura yang dipimpin Kalaksa BPBD Pemprov Papua," ucap Kepala BNPB. 

Baca: Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir Bandang di Sentani Kini 79 Orang dan 43 Hilang

Banjir bandang menerjang Kabupaten Sentani, Jayapura pada Sabtu (16/3/2019).

Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Sentani, Jayapura tersebut diakibatkan adanya hujan deras sejak pukul 18.00 WIT.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini