Sebuah teori mengungkapkan satu-satunya orang dengan kekuatan dan sumber daya untuk menutupi kematian Marilyn Monroe tidak lain adalah presiden Amerika Serikat sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang tak kenal dengan artis cantik Marilyn Monroe?
Artis yang penuh dengan talenta, bahkan orang-orang yang belum pernah melihat film Marilyn Monroe pun mengenalinya.
Marilyn Monroe yang sempat menikah dengan Joe DiMaggio, bersahabat dengan Frank Sinatra, dan dicintai oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
Baca: 5 Teori tentang Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang Tak Kunjung Ditemukan
Baca: Kisah ilmuwan Muslim yang temukan teori evolusi 1.000 tahun sebelum Darwin
Karena hal itulah, saat berita kematian Marilyn Monroe pada 5 Agustus 1962 silam di usia 36 tahun sangat menggemparkan dunia.
Dan yang lebih meresahkan lagi adalah desas-desus dan teori yang mengklaim bahwa dia kemungkinan terbunuh.
Lantas apa fakta dibalik kematian sang aktris cantik tersebut?
Dikutip dari All Thats Interesting, asisten rumah tangga Marilyn Monroe, Eunice Murray mengatakan jika sang aktris saat kejadian kematiannya dirinya sedang tidur di rumahnya.
Baca: Patahkan Teori Hotman Paris, Lucinta Luna Akui Dirinya Selalu Diincar Laki-laki Aktor dan Brondong
Baca: Kisah ilmuwan Muslim yang temukan teori evolusi 1.000 tahun sebelum Darwin
Murray menjadi khawatir ketika dia bangun di jam 3 pagi yang menemukan lampu masih menyala di kamar Monroe.
Setelah mencoba untuk membuka pintu kamar Marilyn Monroe, Eunice Murray menemukan pintu tersebut terkunci.
Melihat pintu terkunci, Murray pun mulai mengetuk dan meneriakkan nama Monroe.
Setelah tak mendapatkan jawaban dari Marilyn Monroe, Murray pun lantas menelpon dokter psikiater aktris cantik tersebut, Dr. Ralph Greenson.
Baca: Unai Emery Sengaja Tepikan Mesut Oezil di Arsenal, Sebuah Teori Muncul
Baca: Mengapa banyak orang percaya dengan teori konspirasi?
Dr. Ralph Greenson langsung bergegas ke rumah Monroe dan berhasil menerobos jendela kamarnya.
Ketika dirinya memanjat jendela, Greenson mendapati bintang terbesar Hollywood itu telanjang di bawah selimut dan memegangi telepon.
Melihat kejadian tersebut, Dr. Ralph Greenson pun memanggil Eunice Murray untuk mengabarkan jika Marilyn Monroe sudah tewas.
Meja di samping tempat tidur Monroe dipenuhi dengan segudang botol obat, mendorong Greenson untuk memanggil dokter aktris tersebut, Dr. Hyman Engelberg.
Baca: Performa Liverpool Memburuk, Fabinho Punya Teori soal Sebabnya
Baca: Kubu Prabowo-Sandi Beri Sindiran, Jokowi Sebut Teori Propaganda Rusia Hingga Soal Konsultan Asing
Dr. Hyman Engelberg merupakan orang yang mengumumkan kematian Marilyn Monroe dan kemudian menelepon polisi yang tiba sekitar pukul 4.30 pagi.
Pada saat matahari terbit, halaman rumah Marilyn Monroe langsung dipenuhi oleh wartawan.
Kemungkinan Bunuh Diri
Setelah dinyatakan benar-benar tewas oleh pihak polisi, tubuh Marilyn Monroe pun dibawa ke kantor koroner Los Angeles County di mana otopsi dilakukan pada hari yang sama.
Laporan toksikologi menunjukkan bahwa darah aktris itu mengandung pil hidrat kloral yang merupakan obat tidur dan hatinya menunjukkan adanya kandungan Pentobarbital.
Baca: Gerah Dianggap Antek Asing dan PKI, Jokowi Sebut Ada Teori Propaganda Asal Rusia
Baca: Webtoon BTS Berjudul Save Me Resmi Rilis, Disebut jadi Jawaban dari Teori yang Selama Ini Muncul
Karena kadar ini jauh lebih tinggi daripada dosis fatal dan karena pil telah dicerna dalam waktu singkat (sesingkat satu menit), pihak koroner memutuskan bahwa kematian Marilyn Monroe adalah kemungkinan bunuh diri.
Polisi di awal laporan menyatakan bahwa kematian Marilyn Monroe kemungkinan karena kecelakaan, meskipun penyelidikan segera menyimpulkan bahwa itu mungkin bunuh diri.
Dugaan Pembunuhan dan Pembalasan
Teman-teman Marilyn Monroe segera mulai mengklaim bahwa laporan resmi tentang kematian bintang Hollywood tersebut adalah bohong.
Mereka beranggapan bahwa kasus kematian Marilyn Monroe ada yang ditutup-tutupi dan dia sebenarnya telah dibunuh.
Baca: Sebuah Benda Terang Jatuh di Sejumlah Wilayah Jepang, Warga Menduga Batu Meteorit
Bacon, yang melihat Marilyn Monroe beberapa hari sebelum kematiannya, mengatakan bahwa dia sangat bersemangat.
"Dia tidak sedikit tertekan," katanya.
"Dia berbicara tentang pergi ke Meksiko," ungkap Bacon.
Teman Marilyn Monroe lainnya, Pat Newcomb mengatakan bahwa dia telah bersama Monroe pada malam sebelum kematiannya.
Baca: Bantah Karena Presiden, Deddy Corbuzier Beri Teori Alasan Terjadi Tsunami: Bumi Ingin Habisi Manusia
Baca: Teori Berbeda Turki dan Arab Saudi Soal Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi
Pat Newcomb mengungkapkan bahwa mereka telah membuat rencana untuk pergi ke bioskop keesokan harinya.
"Marilyn dalam kondisi fisik yang sempurna dan merasa hebat," kata Newcomb.
Marilyn Monroe juga dikabarkan telah menghidupkan kembali asmara dengan mantan suaminya Joe DiMaggio.
Marilyn Monroe juga bersemangat tentang beberapa proyek baru yang telah ditawarkan kepadanya, serta dia dipekerjakan kembali di Something's Got to Give.
Baca: Cuma Jadi Ganjal Pintu Selama 30 Tahun, Batu Ini Ternyata Meteorit Bernilai Miliaran Rupiah
Baca: Teori Relativitas Einstein Lolos Uji Pertama Kali di Australia
Ketika salah satu rekannya bertanya, "Apakah itu terdengar seperti dia tertekan tentang kariernya?".
Para wartawan juga dengan cepat menunjukkan bahwa tidak ada catatan bunuh diri yang pernah ditemukan.
Laporan otopsi juga terlihat sangat mencurigakan saat pertama kali dirilis.
Meskipun Monroe meninggal setelah menelan pil dalam jumlah besar, tidak ada jejak kapsul di perutnya.
Baca: Lahirkan Tenaga Kerja Handal, Seharusnya Teori dan Praktek Harus Seimbang
Baca: Akui Tak Ada Konspirasi Politik di Kasus Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan : Ini Kekhilafan Ibu Saya
Bahkan pemeriksa medis junior yang melakukan otopsi, Thomas Noguchi, cukup ragu bahwa ia kemudian menyerukan agar kasus itu dibuka kembali.
Untuk menambah kecurigaan seputar kematian Marilyn Monroe, wakil koroner yang menandatangani sertifikat kematian Monroe akhirnya mengklaim bahwa dia melakukannya karena berada di bawah tekanan.
Selama beberapa dekade berikutnya, begitu banyak teori konspirasi yang diuraikan dengan jelas tentang kematian bintang besar tersebut.
Muncul dalam berbagai laporan dan buku bahwa pada tahun 1982, Kantor Kejaksaan Distrik Negara Los Angeles memerintahkan penyelidikan baru atas kematian Marilyn Monroe.
Baca: Warga Australia Apresiasi Penolakan Visa Tokoh Konspirasi Reptilian David Icke
Baca: Mengapa banyak orang percaya dengan teori konspirasi?
Meskipun laporan tahun 1982 ini menyimpulkan bahwa bukti yang diulas gagal untuk mendukung teori perilaku kriminal, Kantor Kejaksaan juga mengakui bahwa penyelidikan telah menghasilkan beberapa perbedaan faktual dan pertanyaan yang tidak terjawab.
Teori Konspirasi Kematian Marilyn Monroe
Para teoritikus banyak yang sepakat akan satu hal, yaitu satu-satunya orang dengan kekuatan dan sumber daya untuk menutupi kematian salah satu bintang film terbesar di dunia tidak lain adalah presiden Amerika Serikat sendiri.
Menurut buku yang berjudul Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe mengungkapkan sebuah laporan yang mencengangkan terkait kematian Marilyn Monroe.
John F. Kennedy dan saudara laki-lakinya, Robert F. Kennedy, keduanya diduga melakukan hubungan seksual dengan Monroe, suatu fakta menurut laporan yang dia ungkapkan kepada teman-teman dekatnya dan psikiater.
Menurut beberapa teori, saudara-saudara Kennedy menjadi takut bahwa Monroe yang semakin tidak stabil akan mengungkapkan urusan mereka dan dengan demikian membunuhnya.
Baca: Fahri Hamzah Sebut Irman Gusman Contoh Korban Konspirasi Penegakan Hukum
Baca: Sederet Protes Kaesang Pangarep saat Keluarga Jokowi Tampil di Ini Talkshow, Sebut Ada Konspirasi
Sebagian besar teori konspirasi setuju bahwa pembunuhan itu sebenarnya dilakukan melalui suntikan barbiturat yang fatal.
Sebuah teori yang tampaknya didukung oleh kurangnya kapsul yang ditemukan di perut Monroe, serta oleh memar kecil, misterius yang tidak pernah dijelaskan, ditemukan pada dirinya bagian tubuh bawah.
Meskipun hampir enam dekade setelah kematian Marilyn Monroe, saksi mata baru diduga masih muncul, menurut sebuah pernyataan di New York Post.
Bintang ini hidup dalam teori konspirasi dan spekulasi liar hingga hari ini.
(Tribunnews.com/Whiesa)