Mahfud MD tak mau mencabut pernyataannya di ILC soal jual beli jabatan di UIN. Namun, Mahfud MD juga ikut minta maaf. Untuk hal apa?
TRIBUNNEWS.COM - Mahfud MD tak mau mencabut pernyataannya di ILC soal jual beli jabatan di UIN.
Pernyataan Mahfud MD di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) soal jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag), beberapa waktu lalu, rupanya berbuntut panjang.
Dalam program itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) membongkar satu per satu kasus jual beli jabatan di UIN.
"Saya ingin melengkapi kasus-kasus agar selesai ini masalah."
"Masalah jual beli jabatan, melalui jabatan-jabatan yang tidak wajar."
"Saya akan sebut satu per satu," kata Mahfud MD dalam tayangan ILC TVONE yang bertemakan soal OTT Romi: Pukulan bagi Kubu 01?, Selasa (19/3/2019).
Pernyataan Mahfud MD di ILC itu pun menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Satu di antaranya Rektor UIN Antasari, Mujiburrahman yang membuat tulisan berjudul Berimbang Itu Adil dan telah dimuat di Banjarmasin Post (Tribunnews Network), Senin (25/3/2019).
Dalam tulisannya, Mujiburrahman menanggapi pernyataan Mahfud MD terkait adanya orang yang mengatakan, ada seorang calon rektor diminta membayar Rp 5 miliar oleh pihak tertentu.
Menurut Mujiburrahman, Mahfud MD mungkin tidak salah dengar, tapi nominal Rp 5 miliar untuk menjadi rektor sangat tidak masuk akal.
Hal ini pun dibandingkan dengan gaji rektor dan bagaimana ia bisa mengembalikan uang tersebut bila sudah dilantik.
Mujiburrahman pun meminta Mahfud MD agar juga bertanya pada rektor lain terkait informasi yang perlu diklarifikasi tersebut agar lebih berimbang.
(Tulisan lengkap Mujiburrahman ada di akhir berita)