Tulisan Mujiburrahman tersebut sampai pada Mahfud MD setelah seorang netter membuat cuitan dan langsung menyebut akun Mahfud MD.
Menurut netter itu, tulisan itu merupakan tulisan orang dalam Kemenag yang merasa institusinya dikorbankan secara tidak adil.
Masih kata netter itu, Mahfud MD perlu membaca artikel tersebut agar setiap mengeluarkan pernyataan di ruang publik, terkesan tidak mengadili, tapi benar-benar adil dan memenuhi rasa keadilan.
Cuitan netter tersebut dibalas Mahfud MD yang menulis, dirinya sudah membaca tulisan tersebut.
Walau tidak mau mencabut pernyataan di ILC, Mahfud MD pun meminta maaf karena sudah menyinggung perasaan mereka yang bersih, bukan karena dirinya salah ucap.
Bahkan Mahfud MD sudah membuat klarifikasi soal pernyataannya di ILC dan dirinya sudah memberikan data KPK agar ditelisik.
"Sdh sy baca tlsn yg bagus ini. Tanpa hrs mencabut pernyataan di ILC sy minta maaf."
"Minta maaf krn menyinggung perasaan teman2 yg bersih, bkn krn sy salah ucap."
"Sy sdh klarifikasi, tak perlu diperpanjang."
"Tp sy jg sdh berikan data ke KPK agar ditelisik. Insyaallah semua akan baik," cuit Mahfud MD.
Terkait banyaknya orang yang salah sangka dan mengira masalah jual beli penetapan jabatan rektor terjadi di seluruh UIN atau IAIN se-Indonesia, Mahfud MD membuat cuitan yang berisi klarifikasi.
Mahfud MD menegaskan, dirinya tidak pernah menyebut kasus jual beli jabatan terjadi di seluruh UIN/IAIN se-Indonesia.
"Penjelasan saya di ILC TV One Selasa, 19 Maret 2019, msh terus menjadi diskusi."
"Ada yg salah paham, misalnya, mengatakan saya menggebyah-uyah bahwa di UIN/IAIN se Indonesia ada jual beli jabatan rektor."