TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya akan menggelar Salat Jumat atau Jumatan bersama di Stadion Gelora Bung Tomo sebelum menghadapi PS Tira-Persikabo di Babak Delapan Besar Piala Presiden, Jumat (29/3/2019).
Berikut adalah berita Persebaya Surabaya akan gelar jumatan bersama di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kegitan tersebut akan digelar sebelum pertandingan Piala Presiden menghadapi PS Tira-Persikabo.
Baca: Prediksi Persebaya Surabaya vs PS Tira-Persikabo di Piala Presiden, Keuntungan Tuan Rumah
Kegiatan jumatan bersama tersebut diinisiai oleh Pemerintah Kota Surabaya dan pihak Panitia Pelaksana Persebaya.
Alasannya karena waktu yang mepet antara kick off yang digelar pada pukul 15.30 WIB, agar tidak terjadi kepadatan pasca ibadah Sholat Jumat, maka Pemkot dan Panpel mengadakan Jumatan di sekitar komplek Stadion Gelora Bung Tomo atau GBT.
Pemkot dan Panpel bekerjasama untuk menyiapkan semua fasilitas masjid di kompleks stadion GBT.
Kemenangan bakal memastikan langkah Bajul Ijo ke babak semifinal. Peluang terbuka lebar karena Persebaya Surabaya akan bermain di rumah mereka, Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Mereka dipastikan mendapat dukungan penuh dari Bonekmania, dikabarkan bahkan tiket sudah terjual habis.
Apabila benar, maka rekor penonton terbanyak Piala Presiden yang dipegang laga antara PSS Sleman vs Persija Jakarta dipastikan akan gugur.
Dukungan supporter diakui gelandang Persebaya, Rendi Irwan menjadi penyemangat bagi rekan-rekannya untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
"Kami para pemain sudah sangat siap untuk pertandingan lawan PS Tira Persikabo, kami harus manfaatkan situasi bermain di kandang untuk bisa meraih kemenangan," ucap Randi irwan dikutip Tribunnews dari laman resmi PSSI.
Rendi menambahkan Persebaya sudah melakukan evaluasi terutama usai hasil imbang pada pertemuan pertama di penyisihan Grup A, 12 Maret lalu.
Saat itu kedua tim bermain imbang 0-0, keduanya baik Persebaya dan PS Tira Persikabo tentu sudah berbenah untuk babak 8 besar ini.
"Kami juga harus waspadai pemain kunci PS Tira seperti Osas Saha, Loris Arnaud, dan Parfait (Essengue), pressing ketat harus dilakukan untuk menekan mereka," tegas Rendi.