Adanya perintah kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim.
Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah Swt. lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’.
Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, berkata kotor, mencaci orang lain, berbuat bohong.
Dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan.
Hal tersebut demi mengagungkan keesaan dan kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.
Baca: Jelang Isra Miraj 27 Rajab Perbanyak Amalan, Berikut Bacaan Zikir Ajaran Nabi Ibrahim
Ketiga
Isra Miraj adalah mukjizat Nabi Muhammad Saw., dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.
Dalam sejarah, Itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi.
Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.
Baca: BKMM-DMI Gelar Peringatan Isra Miraj
Keempat
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.
Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam.
Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.