TRIBUNNEWS.COM - Polisi terus mendalami kasus temuan mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Jawa Timur.
Mayat tanpa kepala dalam koper ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar.
Identitas mayat di dalam koper itu belakangan diketahui adalah Budi Hartanto, guru honorer di sebuah SD di Kediri.
Saat ini, jenazah Budi sudah dimakamkan tanpa kepala.
Meski belum berhasil mengungkap pelaku, upaya penyelidikan polisi sedikit demi sedikit menemui titiik terang.
Baca: Soal Temuan Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper, Keluarga Akui Korban Lakukan Hal Tak Biasa sebelum Pergi
Berikut Tribunnews.com merangkum dari TribunJatim, fakta-fakta terkini pengungkapan kasus ini:
1. Polisi Menduga Korban Dieksekusi di Kediri
Wilayah penyelidikan kasus mayat tanpa kepala dalam koper yang ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, diperluas.
Sekarang proses penyelidikan juga melibatkan Polres Kediri.
"Polres Kediri juga ikut membantu proses penyelidikan dalam kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Jumat (5/4/2019).
Sebelumnya, proses penyelidikan kasus itu hanya melibatkan Polres Blitar Kota dan Polres Kediri Kota dengan dibackup Subdit Jatanras Polda Jatim.
Pelibatan Polres Kediri Kota dalam penyelidikan kasus itu karena korban diketahui warga Mojoroto, Kota Kediri.
Tetapi, sekarang, proses penyelidikan juga diperluas melibatkan Polres Kediri.
Diduga ada lokasi lain di wilayah Kabupaten Kediri dalam penyelidikan kasus itu. Ada dugaan, korban dieksekusi di wilayah Kabupaten Kediri.
"Mungkin ada lokasi lain di Kabupaten Kediri dalam kasus itu," ujar Heri.
2. Diduga Pembunuhan Dilakukan secara Berkelompok
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol, Frans Barung Mangera mengatakan ada dugaan pembunuhan dilakukan tidak sendiri.
Ada dugaan pembunuhan seorang guru honorer dilakukan secara berkelompok.
"Ada indikasi juga pelaku pembunuhan dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi ditemukannya mayat dalam koper yang adalah pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.
Baca: Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Koper, Motif Pembunuhan hingga Komunikasi Terakhir Korban
Medan lokasi yang cukup sulit, dinilai Frans Barung, mustahil dilakukan pelaku seorang diri.
"Karena tidak mungkin yang bersangkutan membuang mayat itu seorang diri," lanjutnya.
3. 14 Saksi Diperiksa
Polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus itu.
Sebelas dari 14 saksi yang diperiksa merupakan teman dekat korban.
Sebelas teman korban yang diperiksa sebagai saksi berasal dari Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk.
4. Diduga Korban Sempat Melawan
Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, diduga sempat melawan sebelum dibunuh.
Hal itu terlihat dari bekas luka di pergelangan lengan Budi Hartanto saat proses otopsi jasad di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).
Apakah korban sempat melawan saat dibunuh? Adewira mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi.
Polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus itu.
"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.
5. Polisi Masih Belum Ketahui Motif Pelaku
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Sirega menyatakan masih belum bisa diketahui motif dari pembunuhan ini.
Motif kasus itu baru bisa diketahui setelah pelaku terungkap.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat polisi mengungkap pelaku dengan begitu bisa diketahui motifnya dan di mana kepala korban," katanya.
(Tribunnews.com/Daryono)