News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia setelah Diberi Makan Bubur Apel oleh Pengasuhnya di TPA

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia setelah Diberi Makan Bubur Apel oleh Pengasuhnya di Tempat Penitipan Anak (TPA).

TRIBUNNEWS.COM - Bayi laki-laki berusia 9 bulan meninggal dunia di Tempat Penitipan Anak (TPA) di Kupang, Kedah, Malaysia, setelah diberi makan bubur apel oleh pengasuhnya di sana.

Menurut laporan Sinar Harian, insiden ini terjadi Senin (8/4/2019) lalu sekitar pukul 09.15 pagi.

Bayi yang bernama Muhammad Fawwaz Mohd. Fadlan ini disuapi bubur apel oleh seorang pengasuh di TPA.

Fadlan tiba-tiba menangis karena ia ingin mengikuti pengawas pengasuh, sementara ia sedang disuapi oleh pengasuh lainnya.

Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia setelah Diberi Makan Bubur Apel (Malay Mail & Kosmo! Online)

Ia menangis sangat keras sementara makanan masih ada di mulutnya.

Tiba-tiba Fadlan pingsan dan hal ini mengejutkan para pengasuh di TPA.

Para pengasuh langsung membawa Fadlan ke klinik di Kupang.

Fadlan masih bernafas saat itu.

Ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Balik.

Sayang, saat si bayi tiba di rumah sakit, ia dinyatakan meninggal.

Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia setelah Diberi Makan Bubur Apel (Kosmo! Online)

Pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh si bayi.

Sementara itu, orang tua Fadlan merasa amat terpukul kehilangan anaknya yang tiba-tiba.

Namun, mereka iklhas menerimanya.

Seperti yang diberitakan Utusan.com.my, Munirah Abd. Rahman (38) berkata ia sedang mengajar di sekolah saat insiden terjadi.

Bayi 9 Bulan Meninggal Dunia setelah Diberi Makan Bubur Apel (Malay Mail)

Ia tidak mendengar teleponnya berbunyi saat itu.

Munirah berkata, ia sudah mengirimkan keenam anaknya di tempat penitipan anak yang sama.

Tidak pernah ada masalah sebelumnya.

Munirah baru tahu apa yang terjadi pada anaknya ketika satu rekannya di sekolah memberitahu.

Nampaknya TPA menghubungi rekan Munirah karena tak bisa menghubungi Munirah secara langsung.

Munirah berkata:

"Saya diberitahu anakku diberi makan apel yang dipotong dan dilembutkan."

"Makanan itu adalah makanan yang sama yang diberikan pengasuh lain pada anak lain yang berusia sama dengan Fadlan."

"Gigi anakku belum tumbuh jadi mungkin bubur apel itu langsung tertelan karena ia mencoba mengunyah."

"Pengasuh di TPA mengira anak saya tersedak apel, tapi saat dilihat di tenggorokannya, tidak ada apa-apa."

Polisi berkata, jasad bayi tersebut telah dikirim ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah di Alor Setar untuk diotopsi.

Kasus ini kemudian diklasifikasikan sebagai kasus kematian tiba-tiba atau sudden death.

Seperi yang dilansir oleh Dokter Sehat, bayi usia 9 bulan sebenarnya sudah boleh mengonsumsi makanan yang lebih kasar seperti nasi tim.

Mereka juga boleh diperkenalkan dengan nasi lembek.

Bayi memiliki tahapan jenis makanan sesuai usia bayi.

Bayi 0-4 bulan hanya boleh diberikan susu.

ASI eksklusif sangat direkomendasikan, bisa pula dibantu susu formula jika dibutuhkan.

Pemberian makanan padat sangat tidak disarankan pada bayi usia ini.

Ketika memasuki usia 4 bulan, bayi baru boleh diberi makanan padat.

Namun pengenalan makanan padat tidak boleh terburu-buru.

Mulailah dengan memberikan satu sendok teh bubur bayi 1 atau 2 kali saja sehari.

Memasuki usia 6-7 bulan, bayi bisa diperkenalkan dengan MPASI.

MPASI dibuat kental namun lembut agar mudah dicerna.

Bubur halus untuk bayi atau yang biasa disebut puree, biasanya terbuat dari buah, sayur, kacang-kacangan hingga daging ayam atau ikan.

Pemberian MPASI bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari.

Di usia 7-8 bulan, bayi sudah bisa berlatih makanan yang lebih kasar, seperti bubur saring.

Baru di tahap inilah nasi bisa diberikan untuk bayi dalam bentuk bubur.

Bubur nasi yang lembut bisa dipadukan dengan sayuran, daging ayam, hati ayam, dan ikan.

Untuk usia 10-12 bulan, bayi bisa berlatih untuk makan seperti makanan orang dewasa, namun dengan tekstur yang lebih lembut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini