Pembaharun tersebut tampak pada ornamen perak dan batu-batuan khusus yang ditambahkan di beberapa bagian dari trofi, dilansir dari laman PSSI.
"Kita beri susunan perak dan batu-batu nusantara di bagian bawah. Batunya kami ambil khusus dari beberapa daerah di nusantara.
Kami ingin piala ini tidak kehilangan nilai tradisional tapi juga ada sentuhan modern, ujar Surya Aditya.
"Dari pihak PSSI minta kita untuk memberi sentuhan perak supaya pila itu punya nilai prestise dan futuristik," ujarnya menambahkan.
Untuk diketahui, Surya Aditya merupakan seniman yang dipercaya untuk melakukan pembaharuan tropi Piala Presiden.
Surya menambahkan, salah satu bagian yang paling penting di Trofi Piala Presiden ykni motif Bunga Mandalika.
Motif Bunga Mandalika merepresentasikan dari semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti, berbeda-beda tapi tetap satu.
"Ukiran ornamen bungan mandalika, itu adalah bungan khas nusantara yang juga merepresantikan 'bhineka tunggal ika'. Visual bunga itu kelopaknya kan berpisah-pisah tapi menyatu di pangkal atas," tutupnya.
Meskipun mengalami pembaharuan, tropi Piala Presiden 2019 tidak melenceng dari konsep trofi sebelumnya.
Trofi Piala Presiden dibuat oleh seniman Bali, Ida Bagus Ketut Lasem.
(Tribunnews.com/Sina)