News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Surat Suara Tercoblos, Iwan Fals: Bawaslu Harus Bertindak, Kalau Nggak ya Ewes-ewes

Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iwan Fals ikut berkomentar terkait kabar surat suara tercoblos. Musisi itu meminta Bawaslu agar segera bertindak.

Iwan Fals ikut berkomentar terkait kabar surat suara tercoblos. Musisi itu meminta Bawaslu agar segera bertindak.

TRIBUNNEWS.COM - Musisi Iwan Fals ikut berkomentar terkait kabar surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia.

Pelantun lagu Manusia Setengah Dewa ini meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar segera bertindak.

Hal tersebut dikatakan Iwan Fals lewat cuitan di akun Twitter pribadinya setelah kabar surat suara tercoblos merebak, Kamis (11/4/2019).

Semula, Iwan Fals menulis keheranannya dengan kabar surat suara tercoblos itu.

"Soal surat tercoblos duluan...kok bisa...?" tanya dia lewat akun Twitter.

Baca: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Bawaslu Pastikan Asli, Fahri Hamzah: Ada Percetakan Liar

Baca: UPDATE Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Jadi Pemberitaan Dunia hingga Bawaslu Sebut Bukan Hoaks

Baca: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Politikus Nasdem: Kami Menolak Politik Kotor

Tak lama kemudian, Iwan Fals mencuit agar Bawaslu segera bertindak menangani masalah surat suara tercoblos itu.

Dengan adanya tindakan dari Bawaslu, lanjut Iwan Fals, masalah surat suara tercoblos ini dapat diketahui.

Bahkan Iwan Fals meminta agar Bawaslu menyelesaikan masalah surat suara tercoblos sebelum pelaksanaan Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

"Bawaslu harus segera bertindak, supaya semuanya terang benderang, sebelum tgl 17 klo bisa sudah harus beres, klo nggak ya ewes-ewes..." tulis Iwan Fals.

Selain Iwan Fals, mantan politisi Partai Demokrat, Andi Arief juga ikut memberi tanggapan soal surat suara tercoblos.

Andi Arief merasa kini tak lagi punya alasan untuk mengatakan, Indonesia adalah negara demokrasi yang terbesar.

Hal itu ia sampaikan Andi Arief melalui cuitannya di media sosial Twitter, pada Jumat (12/4/2019).

"Sudah gak punya sandaran apa-apa nanti untuk bicara:"indonesia adalah negara demokrasi terbesar". Nanti Duterte bilang: "coblos surat suara."," tulis Andi Arief.

Andi Arief kemudian memberikan imbauan kepada para saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari pencoblosan 17 April 2019 nanti.

Mantan politisi Partai Demokrat yang mengundurkan diri setelah terjerat kasus penyalahgunaan narkoba itu mengimbau agar para saksi melakukan doa bersama agar pemilu dapat berjalan dengan penuh kejujuran.

Ia juga mengimbau ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk memastikan, kotak suara kosong sebelum pencoblosan.

Andi Arief kemudian sampaikan ajakan untuk berasumsi, pemilu akan jujur dan adil.

Namun, apabila terjadi kecurangan kecil saja dilakukan di setiap TPS, dampaknya akan menjadi besar.

Sebab jumlah TPS yang ada di seluruh Indonesia, menurut dia, kurang lebih 1 juta.

"Kita berasumsi bahwa pemilu akan berlangsung jujur dan adil."

"Tetapi, kalau ada yang menggunakan cara kotor misalnya dua puluh surat suara sudah mengendap di kardus kotak suara sebelum pencoblosan, maka sudah akan ada yang unggul 20 jt suara."

"Jumlah TPS kurang lebih 1 jt."

Sebelumnya, beredar video amatir yang menunjukan surat suara sudah tercoblos.

Surat suara itu dimuat dalam puluhan kantong.

Diduga, hal ini terjadi di Selangor, Malaysia Video ini beredar di WhatsApp dan media sosial.

Berikut potongan narasi yang ada dalam video:

"Kita sudah melakukan penggerebekan di Bandar Baru Bangi di Universiti tempatnya.

Barang-barang sudah dicoblos. Di Malaysia selangor. Sudah dicoblos 01, Partai Nasdem nomor 5, calegnya nomor urut 3 namanya Ahmad.

Kami harap KPU Indonesia membatalkan semua urusan tentang DPL Malaysia dari hari ini sampai tgl 14.

Kalau tidak kami akan duduki KBRI.

Kronologi gimana?

Kita ngintip, kita tahu pergerakan beberapa hari keluar masuk ada komplain dari masyarakat.

Ada sekitar 57 kantong hitam. Di kedai kosong di Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia."

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan, video surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia, bukan berita bohong.

Kejadian ini ditemukan oleh petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur.

"Dari perbincangan yang ada ini bukan hoaks," kata Bagja saat dihubungi, Kamis (11/4/2019).

Meski begitu, Bawaslu belum dapat memastikan jumlah surat suara yang tercoblos itu.

Bawaslu juga belum dapat menyampaikan apakah surat suara yang dicoblos hanya surat suara calon anggota DPR RI atau ada yang lainnya.

Menurut Bagja, pihaknya masih melakukan rapat pleno terkait kejadian ini.

"Kan harus diteliti surat suaranya asli atau tidak, apakah memang surat suara dari KPU atau bukan, kemudian di mana kejadiannya."

"Kan ada beberapa video, ada yang lagi nyoblos, itu dari pengawas yang sama atau tidak," ujar Bagja.

"Kita harus cek jangan sampai nanti hanya beberapa sampel tapi kemudian merusak semua 5.500 surat suara itu," sambungnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini