Sementara Prabowo-Sandi antara 39,5 persen sampai 44 persen.
Selain itu, Deni juga menjelaskan hasil pengukuran dengan metode tidak langsung.
Dalam pengukuran ini, digunakan metode skala bipolar, yaitu pengukuran dengan skala 0-10.
Angka 0 untuk Jokowi-Ma'ruf dan angka 10 untuk Prabowo-Sandi.
Dengan demikian, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 55,7 persen sampai 58,8 persen dan Prabowo-Sandi 41,2 persen sampai 44,3 persen.
Selain itu, bila menggunakan metode pengukuran tidak langsung dengan skala unipolar 0-10, 0 untuk pasti tidak akan memilih dan 10 pasti akan memilih, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 55,8 sampai 58,6 persen dan Prabowo-Sandi 41,4 persen sampai 44,2 persen.
Baca: Pemerintah Ungkap Alasan Larangan Penayangan Hasil Survei pada Masa Tenang Pemilu
Baca: H-5 Pilpres 2019, Inilah Hasil Survei Jokowi vs Prabowo Versi 21 Lembaga Sejak Januari 2019
Dari keempat metode pengukuran elektabilitas tersebut, hasilnya pun sangat konsisten: Jokowi-Ma'ruf unggul signifikan atas Prabowo-Sandi.
"Saat survei diadakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf paling rendah dapat 54,5 persen dan paling tinggi dapat 60,5 persen."
"Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi paling tinggi 44,3 persen," kata dia.
2. Indodata
Dari hasil data yang telah dirilis oleh Indodata mengungkapkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari pasangan Prabowo-Sandi.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan angka 54,8 persen, sedangkan Prabowo -Sandi, sebanyak 32,5 persen.
Baca: 5 Hari Jelang Pencoblosan, 9 Lembaga Survei Menangkan Jokowi, 4 Survei Unggulkan Prabowo
Baca: Hasil Survei Terbaru Cyrus: Jokowi-Maruf Masih Unggul dari Prabowo-Sandi
Sementara 12,7 persen tidak menjawab atau tidak tahun.
Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, survei ini dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 dengan melibatkan 1.200 responden secara door to door.