“Tapi karena saksi dari paslon 02 tidak tahu kalau Pak Ahok sudah mengantre, sedikit ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Ahok pun menjelaskan, bila dirinya sudah mendaftar sejak Februari 2019 dan sudah melepas hak pilihnya di Indonesia.
“Dia menjelaskan, kalau sisa suara di berikan kepada yang sudah mengantri, orang yang sudah melepaskan hak suara akan kehilangan hak suaranya di Jepang, maupun di Indonesia,” katanya.
Vera menegaskan bila kericuhan tersebut murni akibat kesalahpahaman.
“Alhamdulillah akhirnya semua berjalan dengan baik, walau ada sedikit kericuhan, karena banyak sekali yang tidak mendaftarkan diri. Tetapi karena melihat temannya mencoblos, akhirnya mau ikutan coblos,” katanya.
2. Pelajaran untuk WNI yang Menetap di Jepang
Vera berharap, peristiwa tersebut menjadi pembelajaran buat masyarakat Indonesia yang menetap di Jepang.
WNI yang berada di Jepang diharapkan secepatnya mendaftarkan diri saat pendaftaran dibuka dan harus dipastikan sudah terdaftar.
Baca: Fahri Hamzah Minta Polri Cek Video Maruf Amin Bicarakan BTP, Anak Amien Rais :Ahok Saudara Kita Juga
Hal tersebut penting supaya tidak terjadi pembludakan di TPS luar negeri, karena surat suara hanya ada bagi yang sudah terdaftar.
Ia tidak mau membludaknya pemilih mendapat protes dari pemilik gedung yang berada di sekitar kantor Konjen KJRI.
“Sekali lagi semoga jadi pembelajaran buat masyarakat Indonesia. Daftar secepatnya dan pastikan namanya sudah terdaftar."
"Buat yang pindah ke Jepang, dalam rangka kerja, sekolah, atau apapun, urusan kedatangan ke Jepang, di masa pencoblosan, urus surat pindah hak pilih,” katanya.
3. Mengaku hampir dikerjai oknum
BTP atau Ahok mengaku hampir dikerjai seorang oknum penyelenggara pemilu di Osaka, Jepang .