Pemilu 2019 akan menjadi momen penting sekaligus bersejarah di Indonesia.
Untuk kali pertama, Indonesia akan menggelar Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Setidaknya ada 193 juta WNI yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu besok.
Jumlah ini merupakan jumlah pemilih terbesar di dunia untuk pemilihan presiden secara langsung.
Selain itu, akan ada 809 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masing-masing akan melayani 200-300 orang.
Sebanyak 245 ribu calon legislatif akan memperebutkan 20.500 kursi, baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota.
Sementara itu, dalam satu kesempatan, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan Pilpres 2019 akan berlangsung aman.
"Endak ada suatu hal yang membawa kita perlu khawatir tentang pemilu."
"Banyak yang berpikir pokoknya 1 minggu sebelum 17 April kita ramai-ramai ke Singapura supaya jangan kena dampaknya," ujar Kalla, dikutip dari Kompas.com.
"Insya Allah tidak akan terjadi apa-apa. Karena berdasarkan pengalaman selama empat pemilu terakhir dan juga sebelumnya. Tidak ada (masalah)."
"Karena Indonesia itu bagaimana pun, apa lagi sekarang, tidak jelas siapa lawan siapa kan," lanjut dia.
Kalla menambahkan, setiap pemilu setelah reformasi, partai politik tidak bertarung secara ideologis.
Sehingga, kata Kalla, tak semua partai setia mengusung capres tertentu selama dua kali pilpres.
Ia pun mencontohkan Golkar selaku partai yang pernah ia pimpin.