Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2013 merupakan tahun terbaik dalam karir DJ Oki Koro. Sebab, di tahun ini Paranoia Awards 2013 yang digagas Hard Rock FM itu, menambah satu nominasi yakni, House DJ of The Year. Dan, ia jadi DJ pertama di Indonesia yang meraihnya.
"Tahun-tahun sebelumnya, belum ada nominasi House DJ. Tahun ini pertama kali ada. Saya masuk nominasi dan ternyata menang," ucapnya, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Ia menyisihkan lima nomine lainnya. Salah stunya adalah teman seperjuangannya, DJ Ical. Diakuinya pada awalnya tidak mengetahui dirinya mendapat penghargaan kategori tersebut. "Baru dikasih tahu dari teman," ucapnya. Ini merupakan penghargaan pertama yang diterimanya sejak 2009.
"Cukup senang, walau saya ini undergound, idealis. Selama ini saya enggak berusaha untuk dapat penghargaan, tapi akhirnya dapat pengakuan juga," ucapnya.
DJ Oki Koro mengawali karir profesionalnya sebagai disc jockey sejak 2002. Saat itu, ia masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Melbourne, Australia.
"Bayarannya waktu itu masih minimum banget. Kira-kira 100 dollar Australia. Padahal untuk beli plat saja satu biji bisa 20 dollar. Ya, kalau hitungannya sih waktu itu masih nombok," kenangnya senyum.
Tahun 2007, ia kembali ke Indonesia. Saat itu, belum ada sekolah DJ. Ia kemudian mendirikan sekolah DJ di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Baginya regenerasi itu sangat penting.
"Sampai sekarang terus bertahan," ucapnya. Berkat kontribusi sekaligus konsistensinya di genre house music itulah, membuatnya jadi DJ pertama di Indonesia, yang meraih penghargaan Paranoia Awards 2013 untuk nominasi DJ House of The Year.