News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banyak Diprotes, Secondhand Serenade Tetap Tiba di Makassar

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERSONEL SECONDHAND SERENADE - John Joseph Vesely (kedua dari kiri), Lukas, Tom dan Ryan saat foto session seusai jumpa pers di Blackid Store, Jalan Sultan Agung, Jumat (27/4) siang.

Laporan Wartawan Tribun Timur Muthmainnah Amri

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Bintang utama pensi SMAN 1 (Smansa) Makassar, Secondhand Serenade, sudah tiba di tanah Makassar, Jumat (20/2/2015) dini hari.

Vokalis sekaligus gitaris, John Visely membawa satu orang backing vokal dan satu orang soundman untuk melengkapi aksinya di panggung Smansa besok, Sabtu (21/2/2015).

Panitia pensi, Hishar mengonfirmasikan John menginap di Hotel Horison, Jl Jenderal Sudirman.

Kabarnya, Secondhand Serenade akan memboyong grand piano miliknya. Grand piano atau piano yang sangat besar itu memiliki tuts berjumlah 88. Piano ini memiliki kotak akustik yang ditidurkan.

John Visely dijadwalkan akan membawa satu orang backing vokal dan satu orang soundman untuk melengkapi aksinya di panggung Smansa.

Sebelumnya, konser Pensi ini menuai protes dari berbagai kalangan. Kasubsi Pengawasan Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar, Ardhiyanto, menyayangkan aksi "pamer" penyelenggaraan pentas seni yang akan digelar SMA Negeri 1 Makassar mendatangkan artis internasional Secondhand Serenade.

Menurut Ardhiyanto, pensi yang sedianya akan digelar, Sabtu 21 Februari mendatang ini sama sekali belum mengantongi izin keimigrasian.

Juga ada protes dari Komisi Bidang Pendidikan dan Keagamaan DPD II KNPI Makassar, Aspar, sangat menyayangkan kegiatan yang dilakukan 300 an siswa Kelas XII itu. Pensi yang menghabiskan dana Rp 1,6 miliar tersebut sama sekali tidak memberikan manfaat dari aspek manapun dan tidak ada pembenarannya.

Dana tersebut akan jauh lebih bermanfaat jika diperuntukkan untuk kegiatan pensi yang menampilkan kreatifitas siswa, sesuai adat dan budaya di Indonesia.

Sama halnya dengan KNPI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO cabang Makassar menilai pentas seni ini tindakan boros dan memburu prestise semata. Ke tua HMI MPO Cabang Makassar, Najamuddin Arfah sangat menyayangkan rencana tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini