Selang beberapa bulan kemudian, Mpok Nori sempat menderita sakit batu ginjal.
Namun, kondisi kesehatannya membaik setelah menjalani pengobatan medis dan herbal.
"Gimana enggak ajaib, sekarang Mak udah bisa mencak lagi," selorohnya seraya meragakan gaya bersilatnya saat ditemui di Jakarta pada November 2013 lalu.
Mpok Nori yang rajin berobat secara herbal merasakan ada perubahan dalam dirinya.
Ia merasa lebih bugar setelah rajin mengonsumsi obat-obatan herbal.
"Sekarang Mak udah ngerasa sehat dan bugar. Buktinya Mak udah bisa shooting lagi," terangnya dengan logat Betawi.
Merasa cukup sehat, Mpok Nori menyempatkan beribadah umrah ke Tanah Suci Mekkah pada Desember 2013.
"Mak Nori senang banget, saya minta doanya biar saya sehat, bisa selamat pulang pergi (umrah), sampai tujuan dengan selamat. Ini umrah yang kedua," kata Mpok Nori dalam wawancara di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, 27 Desember 2013.
Ketika itu Mpok Nori mengaku belum sebugar dulu lantaran nafsu makannya belum kembali seperti sedia kala.
"Mak Nori makannya lagi agak kurang dan susah. Tapi, biar begini, di sana (Tanah Suci) minta fit," ceritanya.
Setelah itu, tak ada kabar berita lagi dari Mpok Nori sepanjang 2014 hingga akhirnya tersiar kabar duka, Jumat (3/4/2015) pagi.
Awal kabar meninggalnya Mpok Nori tersebut tersebar melalui pesan berantai atau broadcast messenger yang diterima wartawan pada pagi ini.
"Innalilahiwainna ilahirojiun. Telah meninggal dunia mak Mpok Nori pada pagi hari ini pukul 08.10 WIB. Beliau menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Pasar Rebo Jakarta Timur," tulis pesan tersebut.