TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat 8 bulan usia anaknya, Arssy Addara Musicia Nurhermansyah, pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty menggelar acara Tedak Siten atau turun tanah.
Acara adat Jawa ini sebagai wujud syukur Anang dan Ashanty bahwa anaknya sudah bisa ijak bumi meski dengan cara dipapah.
"Hari ini kebetulan Asry delapan bulan. Kalau di adat Jawa kita ada istilah Tedak Siten atau turun tanah, nginjek tanah. Artinya dia belum bisa jalan tapi sudah mulai bisa dititah, jalan tetapi masih dipegangin. Ini sih sebenarnya adat istiadat aja tapi karena kita berdua ingin melestarikan adat istiadat jadi kita merasa kayaknya penting untuk melakukan ritual-ritual seperti ini. Apa lagi ini adat Jawa. Yang aku lihat memang ada tujuannya bagus dan artianya Arsy ingin menapaki kehidupan ke depan, " jelas Ashanty saat ditemui dikediamannya Taman Merkurius Villa Cinere Mas, Depok, Jawa Barat.
Diceritakan Ashanty, selama proses berlangsung ada saja sikap Arsy yang membuat dirinya tertawa. Salah satunya ketika Arsy menangis saat harus menginjak ketan (salah satu proses Tedak Siten yang harus dilalui Arsy).
"Dia itu orangnya gelian banget. Kayak jijian. Kayak lengket-lengket injak beras ketan dia nangis. Tapi pas dikurung ayam dia malah happy padahal aku khawatir dia nangis. Dia juga takut pas ngelepas ayam, ada juga saweran melempar uang beras sama permen, terus tadi pas pilih mix sama piano dia pilih mix duluan baru piano," seru Ashanty.
Sebagai orangtua, Anang dan Ashanty tetap berharap agar anaknya bisa menjadi anak yang sukses baik di dunia maupun di akherat.
"Semoga sukses dunia dan akherat yah. Berguna buat semua orang. Jadi anak yang baik," harap Ashanty.
Novrina/Tabloidnova.com