TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - James Whitey Bulger atau Jimmy (Johnny Depp), seorang penjahat kelas teri berubah menjadi gembong penjahat paling ditakuti di Boston Selatan, Amerika Serikat.
Keberhasilannya bukan karena kegarangannya, melainkan adanya jaringan Jimmy di FBI (Federal Bureau of Investigation) yang melindungi kejahatannya.
Film ini merupakan kisah nyata yang di mulai pada 1975.
Di awal cerita, Jimmy yang telah bebas dari penjara dikisahkan sedang bercengkrama dengan para warga di Boston Selatan.
Ia mempunyai adik yang bernama William Billy Bulger (Benedict Cumberbatch) yang menjadi senator di Boston Selatan dan rekannya, John Connolly (Joel Edgerton) yang bekerja pada FBI.
Dengan rasa kekerabatan itu, John meminta Jimmy untuk memberantas mafia kelas kakap asal Italia di Boston Selatan, yakni Anguilo.
Tugas Jimmy pun berhasil.
Tak mau rugi, Jimmy memanfaatkan kerjasama tersebut untuk melancarkan bisnis ilegalnya seperti peredaran narkoba, pemerasan, dan judi.
John pun melindungi kejahatan Jimmy.
Beberapa agen FBI pun merasa curiga kejahatan Jimmy selalu lolos.
Agen tersebut pun menaruh curiga kepada John.
Tanpa sepengetahuan John, mereka mulai menggali informasi untuk menangkap Jimmy.
Beberapa rekan Jimmy pun berhasil ditangkap oleh FBI, termasuk John sendiri.
Sadar sedang dicari oleh FBI, Jimmy pun pergi meninggalkan Boston Selatan.
Tak diketahui keberadaan Jimmy selepas kawan-kawannya ditangkap.
Lalu, apakah FBI berhasil memburu dan menangkap Jimmy?
Ataukah Jimmy sama sekali tidak diketemui? Temukan sendiri jawabannya.
Film garapan sutradara Scott Cooper ini mengambarkan kisah yang diangkat dari hasil penuturan cerita kawan-kawan John yang ditangkap.
Mereka menceritakan perjalanan John di ruang investigasi.
Film berdurasi 122 menit itu mengambarkan bagaimana John Deep sebagai pemeran Jimmy berakting sempurna.
Ia selayaknya pembunuh berdarah dingin.
Tembakan, cekikan, pukulan, dan lilitan tali tambang ke leher adalah segelintir cara pembunuhan yang dilakukan Jimmy.
Nuansa 80-an cukup kental tervisualisasikan dari mobil-mobil dan busana yang dipakai.
Penonton seolah-olah terbawa ke dalam era keemasan mafia tersebut. (*)