Kawan-kawan, kita tidak bisa turun ke jalan mengumpulkan sumbangan untuk Palangka Raya, tidak bisa mengumpulkan pakaian layak pakai, beras, mie instan, popok, pembalut seperti saat kita berteriak: SAVEGAZA, SAVEACEH, SAVEJOGJA, dll.
Bencana asap beda dengan bencana lainnya yang korban bisa diungsikan, bisa dilihat lukanya, traumanya, kesedihannya, kematiannya. Tidak, tidak seperti itu. Pada penderitaan karena asap semuanya terjadi pelan-pelan.
Di sana tidak ada rumah rusak, jembatan ambruk, sekolah runtuh, masjid atau surau yang roboh. Sehingga kita tidak bisa menyumbang genteng atau paku. Arsitek dan ahli bangunan tak bisa bantu.
Ahli sanitasi untuk air bersih atau WC tak berguna.
Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan BERTERIAK TERUS MENERUS DI MEDIA SOSIAL, SEBARKAN, SEBARKAN, SEBARKAN!
Usaha ini kita lakukan bukan utk menjatuhkan siapapun, bukan untuk menjelekkan siapapun.
Kita mengadu dan meminta kepada Presiden karena beliaulah yang bisa memerintahkan siapapun yang punya kemampuan di Indonesia ini untuk bertindak, berbuat dan bekerja dengan cepat dan beliau juga yang punya kuasa utk mengeluarkan berapapun anggaran yg mencukupi utk menyelesaikan masalah ini.
HARI INI INDONESIA ADALAH PALANGKA RAYA.
#SaveKalimantan #SavePalangkaraya
Demikian seruan beberapa artis, dan tampaknya seruan ini menjadi viral di media sosial untuk menyuarakan penanganan asap yang sangat membahayakan. (*)