Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, grup band Geisha kembali kekampung halamannya di Pekanbaru.
Mereka mengatakan, kondisi Kota Pekanbaru saat ini masih dalam kondisi yang mengkhawatirkan.
"Kondisinya semakin lama semakin berkabut, dan semakin nggak keliatan, terus nggak ada yang urus juga," ujar gitaris Geisha, Roby Satria saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (30/9/2015).
"Anak SD mulai libur, harus dicari solusinya. Sekarang banyak yang sakit-sakitan, masuk rumah sakit karena sakit ISPA, diare. Mereka sudah kaya berasa ngga punya kepala negara," sambungnya.
Grup band Geisha yang lahir di Pekanbaru, Riau itu merasa masker untuk memutup hidung dan mulutnya juga sudah tidak mampu menghalangi tebalnya kabut asap. B
Bahkan warga semakin banyak yang meninggal akibat sesak nafas.
"Asep sudah kayak tahunan, masker sudah ngga mempan, sudah ngga bisa ngelawan asap. Dampaknya ya ada yang meninggal, sakit paru-paru. Apa yang dilihat diberita cuma asep, tapi ngga ada penanganan yang serius. Kita pengin teriak, juga gimana caranya ini ditanggulangi," tuturnya.
Sementara itu, vokalis Geisha, Momo menambahkan, masalah kabut asap juga tidak hanya terjadi di kota Pekanbaru. Namun menurutnya, wilayah Kalimantan juga sudah terkena dampak kabut asap tersebut.
"Ini terjadi bukan hanya Pekanbaru, kita di Kalimantan juga delay. Untungnya kita bisa tetap terbang. Tahun kemarin malah ngga terbang dan akhirnya kita pindah kota berjam-jam. Kita capek dengan kondisi ini, orang lain juga pasti capek, kebetulan kampung kita di Pekanbaru sudah langganan banget dari SD," kata Momo.(*)