TRIBUNNEWS.COM - Lima tahun lalu, setelah menikah di kampung halamannya di Salabintana, Sukabumi, 24 Juli 2010, Shanty (36) memutuskan berhenti berkarya di dunia akting film dan radio, serta panggung musik Tanah Air.
Shanty ingin menemani Sebastian Paredes, suaminya, yang bekerja sebagai bankir bank ternama di Hongkong.
Sesekali Shanty mudik hanya melepaskan rasa kangen pada orangtua, keluarga dan kerabatnya.
Medio Oktober ini, Shanty benar-benar pulang ke Jakarta dan menuntaskan kerinduan bernyanyi.
Single baru Adam dan Hawa mengawali kiprah baru Shanty setelah lima tahun vakum.
"Lagu itu sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu dan akan menjadi langkah awal album baru saya," kata Shanty di sela syuting klip Adam dan Hawa di Largo Cafe, Jalan Benda Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/10) siang.
Shanty memilih aktor Reza Rahadian (28) sebagai model klip lagunya.
Reza dipilih karena Shanty begitu mengidolakan pemeran tokoh Habibie di film Habibie dan Ainun itu.
Aktingnya di film Perahu Kertas (2012) juga membuat Shanty 'jatuh hati' pada Reza.
Selama syuting klip dilakukan, Shanty begitu kagum pada pengalaman akting Reza.
Shanty mengaku sempat nervous ketika kembali berada di depan kamera.
Lama tidak syuting membuat Shanty grogi dan serba-salah berakting.
"Dulu syuting kayak makanan sehari-hari. Sekarang balik lagi rasanya kok susah ya," kata Shanty yang juga menari tarian miracle dari Hongkong di klipnya.
Fisik perempuan kelahiran Jakarta, 30 Desember 1978, bernama panjang Annissa Nurul Shanty Kusuma Wardhani Heryadie ini juga tidak sebaik dulu sebelum menikah.
Tubuh Shanty yang dulu kurus menjadi sedikit 'melar'.
"Udah dua bulan nggak makan gorengan. Cepat capek nih," katanya.
Lagu Adam dan Hawa ditulis penulis dari Amerika Serikat.
Awalnya, lagu yang liriknya berbahasa Inggris itu akan dinyanyikan Adam Mitchel Lambert (33), penyanyi asal Amerika Serikat.
Lantaran Adam tidak juga melantunkan lagu tersebut, Shanty yang berminat lalu melakukan negosiasi ulang dengan si pecipta lagu.
"Saya temuin lagu itu di Soundcloud (aplikasi distribusi suara online yang memungkinkan kolaborasi, promosi, dan distribusi dari rekaman suara)," kata Shanty yang kemudian minta tolong pada penulis novel dan penyanyi Dewi Lestari (39) untuk menerjemahkan lagu tersebut ke bahasa Indonesia.
Setelah lirik di ubah ke bahasa Indonesia, Shanty meminta ke komposer Andi Rianto untuk mengaransemen. (kin)