News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pak Raden Meninggal

Pak Raden Jual Lukisan ke Jokowi untuk Berobat Alternatif

Editor: Yulis Sulistyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seniman wayang, Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden membawa karya lukisan saat akan bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2013). Pak Raden menawarkan lukisan karyanya dengan judul Perang Kembang kepada Jokowi dengan harga Rp 60 juta yang rencananya hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk menerbitkan buku tentang wayang. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak tak lagi aktif di serial Unyil, Pak Raden berjuang mencari nafkah melalui seni.

Melukis. Itulah itu yang menjadi andalan Pak Raden mengisi hari sekaligus mencari makan. Pak Raden pun aktif mendongeng sewaktu kondisi fisiknya masih sehat.

Pak Raden juga sempat menawarkan lukisannya kepada Jokowi yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Uang hasil penjualan lukisan selama ini ia gunakan untuk berobat.

Dua tahun lalu,tepatnya 3 Oktober 2013, Tribunnews bertemu dengan Pak Raden di tempat pengobatan alternatif H Dimas Bumiaji, di Jl Rukem, Rawamangun, Jakarta Timur.

Ketika itu Pak Raden telah berusia 80 tahun.

Kumis tebal, lengkap dengan blangkon dan jas hitam khas pakaian daerah membuat masih menempel begitu Pak Raden turun dari taksi.

Terpapah menggunakan tongkat panjang, dan dibantu seorang asisten, Pak Raden berjalan menuju sebuah rumah dimana ia akan menjalani perawatan atas sakit yang dideritanya.

Pak Raden mengatakan, dirinya mengidap osteoartritis, sebuah penyakit pada sendi tulang.

"Istilah populernya, encok. Dulu waktu di televisi saya sering mengeluh encok, tapi itu cuma akting. Sekarang saya benar-benar merasakan, dan bahkan sangat sering. Mungkin karena umur," kata Pak Raden.

Pak Raden ketika itu mengatakan,lantaran penyakit persendian yang dideritanya sejak lama, ia tak dapat mengerjakan lukisan, coretan, dan mendongeng yang menjadi sumber penghasilan utamanya.

"Rutinitas saya sehari-hari ya melukis, corat coret, mengarang, nah kalau saya sakit ya susah. Tangan saya kerja, tapi kaki saya sakit, ini nggak enak. Saya sekarang sulit berkarya dengan ini semua," kata Pak Raden ketika itu.

Pencipta Si Unyil itu menyebutkan, lantaran sakit yang kian parah, banyak hal yang sejak dulu ia lakukan untuk berkarya, ataupun bertahan hidup menjadi terkesampingkan.

"Kalau lagi sehat, saya bisa membuat lukisan sebanyak dua atau satu lukisan dalam sebulan. Tapi kalau kondisi saya begini ya susah," keluhnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini