Untuk mengobati penyakitnya itu, ia sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari pengobatan medis, hingga berbagai pengobatan alternatif.
Namun usahanya itu seolah sirna begitu saja, dan penyakit tersebut tetap menghalanginya untuk kembali berkarya.
"Nah sekarang ini saya datang berobat juga untuk sembuh, agar saya siap berkarya lagi. Sejauh ini, setelah sekali terapi, saya lihat ada kemajuan. Semangat saya untuk berkarya kembali kuat," katanya.
H Dimas Bumiaji yang mengobati Pak Raden ketika itu mengatakan, pengobatan yang ia lakukan didasarkan kecintaannya terhadap tokoh besar dalam serial film Si Unyil tersebut.
"Dia ini idola saya, saya juga sempat lihat dia ada masalah dengan royalti film tersebut. Karena itu saya tergerak untuk membantu. Intinya saya ingin idola saya ini berkarya lagi," ujarnya.
Jokowi
Beberapa hari sebelum berobat ke H Dimas, tepatnya 13 September 2013, Pak Raden juga sempat hendak bertemu dengan Jokowi atau Joko Widodo yang ketika itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Sayang, Jokowi saat itu sedang pergi keluar kantor, Balikota DKI Jakarta.
Niatan Pak Raden menemui Jokowi ketika itu adalah menjual lukisannya untuk biaya berobat.
Ketika itu Pak Raden membawa lukisannya berjudul "Perang Kembang" yang akan ia jual kepada Jokowi seharga Rp 60 juta.
Lukisan itu berkisah tentang perlawanan kesatria melawan raksasa.
Dalam pementasan wayang orang dan wayang kulit gaya Surakarta, adegan "Perang Kembang" selalu ditampilkan dan menjadi adegan favorit bagi penonton karena indah, seru, dan menghibur.
Seniman yang dikenal dengan perannya sebagai tokoh berkumis lebat itu mengatakan, tokoh ksatria yang digambarkan di lukisan itu menggambarkan sosok Jokowi. Oleh karena itu, ia berharap Jokowi berkenan membeli lukisannya.
Sayangnya, Jokowi sedang tidak berada di tempat. Ketika itu Jokowi bersama Gubernur Bank DKI Agus Martowardojo mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.