Zena mengaku sangat menikmati selama tinggal di Indonesia, khususnya di Jakarta dan di Surabaya, kota kelahiran keluarganya dari garis ibu.
Waktu tersebut dimanfaatkannya untuk lebih banyak belajar tentang budaya Indonesia, khususnya Jawa.
“Beberapa bulan saya bersama Eddie Karsito dan menghabiskan seluruh hari dengannya. Dia bercerita banyak tentang film wonderful ‘Annemie.’ Dan saya tidak dapat menempatkan kata-kata betapa senangnya berhubungan dengan cerita ini. Tentang kisah luar biasa dan membiarkan saya menjadi bagian dari itu. Saya banyak belajar untuk ini. Berusaha menjadi Indonesia, berusaha menjadi Jawa,” ujar penyanyi dan penulis lagu ‘What’s Missing’ dan ‘Brave’ (music arranger Keith Martin) ini.
Sekilas Tentang Annemie
Dikisahkan dalam film, Annemie (22 tahun), adalah warga negara Belanda, mahasiswi Universiteit van Amsterdam, jurusan ilmu sejarah, seni dan budaya.
Ia datang ke Indonesia dalam rangka observasi melengkapi penyusunan tesis program S2 untuk mendapat gelar Magister Humaniora.
Annemie tertarik deskripsi budaya suku bangsa di luar Eropa yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno.
Ia ingin meneliti berbagai adat-istiadat, sistem kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari berbagai suku yang tersebar di wilayah nusantara, dari masa sebelum dan sesudah penjajahan Belanda.
Tentang kolonialisme bangsa Eropa atas negara–negara di Afrika, dan Asia dalam usaha mencari sumber daya alam baru, khususnya rempah-rempah yang sangat dibutuhkan masyarakat Eropa pada saat itu.
Namun yang lebih menarik bagi Annemie, adalah kisah-kisah humanis dan romantik yang dialami Belinda van Dirck, neneknya (canggah atau piut), dimana semasa remajanya pernah tinggal di Asahan Sumatera Utara.
Lebih menarik lagi bagi Annemie, adalah kisah cinta terlarang Belinda van Dirck dengan pemuda Jawa tampan bernama Koesno. Koesno, adalah pemain Ludruk (Sandiwara tradisi Jawa Timur), putra dalang kondang seni wayang kulit, sekaligus pengrajin wayang kulit.
Semua kisah ini didengar Annemie, langsung dari mulut nenek canggahnya, sejak ia masih remaja, hingga Belinda van Dirck kini berusia 97 tahun dan masih hidup.
Cerita masa lalu Belinda van Dirck, ditunjang dengan beberapa bukti berupa foto-foto masa lalu dan surat-surat cintanya kepada Koesno, saat keduanya menjalin kisah asmara di daerah Keboen Goerah Batoe Asahan Sumatera Utara.
Cerita ini rupanya sangat memengaruhi pribadi Annemie, hingga dewasa. Annemie pun terdorong untuk lebih tahu dan belajar tentang Indonesia, khususnya wilayah dan budaya Asahan.