TRIBUNNEWS.COM - Penabuh drum grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim (49) enggan mengomentari keputusan Ahmad Dhani'mundur dari bursa pencalonan gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ah, gua malas komentari dia," kata Bimbim saat dijumpai di Markas Slank, di Jalan Potlot III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2016).
Ia lalu tersenyum sebagai tanda meminta pertanyaan lain diajukan.
Sebelumnya diberitakan Dhani memutuskan mundur dari bursa calon gubernur DKI dengan alasan kurang modal, meskipun menurut hasil survei popularitasnya menempel ketat calon petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kalau wakil masih yakinlah. Kalau gubernur kayaknya sudah dikasih sinyal bahwa 'isi tas' saya kurang meskipun popularitas saya tinggi," kata Dhani.
Sementara itu Bimbim pernah menilai pencalonan Dhani hanya untuk meramaikan Pilkada DKI Jakarta.
"Itu buat lucu-lucuan, enggak apa-apa, buat penggembira, biar suasana demokrasi segar," ucap Bimbim pada 15 Februari 2016.
Bimbim menilai Dhani belum memiliki kapabilitas untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
"Gue enggak baca track record dia sih," ujar pencipta lagu dan pendiri Slank ini.
Bimbim menyarankan, lebih baik Dhani melakukan sesuatu yang nyata-nyata bermanfaat bagi Jakarta daripada tetap untuk menjadi gubernur wilayah tersebut.
"Bikin sesuatu untuk kemaslahatan orang banyak. Pernah kita lihat enggak (Dhani berbuat demikian)? Semua orang bisa berubah menjadi lebih baik, kok," tuturnya.
Kenapa Slank Diam Soal Reklamasi Jakarta ?
Beberapa waktu lalu, Bimbim dikonfirmasi sindiran Ahmad Dhani via Twitter.
Melalui akun twitter @AHMADDHANIPRAST, Jum’at (9/4/2016) Ahmad Dhani melemparkan sindiran yang mempertanyakan sikap grup band Slank terkait dengan kasus reklamasi Teluk Jakarta.