Selesai melukis, cucuran keringat terlihat di seluruh wajahnya. Kelelahan tampak pada wajahnya. Pencipta album ‘Gebyar Santri Bumi Wali’ itu kemudian duduk sambil menyandarkan tubuhnya di kursi lain.
Pekerjaan tak lazim itu awalnya dilakukan dengan cara coba-coba. Sebelum menggeluti dunia musik puluhan tahun lalu, Mamiek merupakan seorang perupa.
Setahun lalu, saat diundang acara halal bi halal, Mamiek juga memperagakan hal yang sama. Kala itu, ia menggebuk drum sambil melukis seorang perempuan.
“Dulu saya senang melukis, setelah itu saya yertarik dengan musik. Saya berfikir, bagaimana bermain musik sambil melukis. Akhirnya sekarang ketemu,” beber anak seniman ketoprak dan penyuka lagu nostalgia ini.
Di masa yang akan datang, lulusan STM Negeri 1 Tuban tahun 1984 itu ingin ngedrum sambil menyanyi dan melukis seorang penari.
Tentunya, penari yang diinginkan sedang memperagakan tarian di hadapannya. Baginya, pekerjaan tersebut membuatnya senang. Mamiek ingin berkarya hingga akhir hayatnya.
“Saya merasa asyik. Saya merasa bisa menemukan diri sendiri. Insya Allah, kalau diberi umur panjang, saya akan terus berkarya,” imbuh bapak Gebyar Berlian Nusantara dan Gebyar Raya Khatulistiwa ini.