TRIBUNNEWS.COM - Wajah Gloria Natapradja Hamel kerap terlihat di layar televisi setelah sempat didepak dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibaraka) 2016.
Dara manis blesteran darah Sunda Perancis ini disebut wajahnya mirip dengan artis senior Shahnaz Haque.
Benarkah demikian? Yuk amati perbandingan foto-foto keduanya.
Yang pasti, obrolan soal kemiripan wajah Gloria dan Shahnaz Haque, mulai menghangat.
Kemiripan terlihat mulai hidung, mata, bibir sampai warna kulitnya yang sawo matang eksotis!
Meski dikeluarkan sebagai anggota Paskibraka Nasional karena memiliki dua passport, ia tetap hadir di Istana Merdeka.
Seusai menjalankan tugas mengibarkan bendera, anggota Paskibraka mendatanginya sambil memeluk dan menangis di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).
Selama rekan-rekannya bertugas, ia menyaksikan jalannya upacara melalui layar televisi di Wisma Negara.
Mengenakan batik putih bergambar kembang-kembang warna coklat, Gloria menebar senyum.
Sebelum ke istana, Gloria mengikuti upacara bendera di Kemenpora pukul 8 pagi.
Setelah itu, bersama Menpora ia berangkat ke istana.
Namun karena tidak ada tempat duduk di tempat undangan, ia menunggu di Wisma Negara.
Gloria akhirnya menjadi 'bintang' dan sorotan perhatian media massa karena kasus gagal Paskibraka, meski akhirnya lolos di kesempatan Paskibraka penurunan bendera pusaka merah putih.
Senyum bahagia
Kini Gloria Natapradja Hamel boleh berbangga diri karena dirinya bisa terlibat langsung dalam upacara penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).
Senyum bangga melekat di wajahnya sejak berbaris menunggu giliran Tim Bima melaksanakan upacara penurunan bendera pada pukul 17.00 WIB.
Semua mata tertuju kepada Gloria dan berusaha mengambil gambar dari jarak dekat.
Kali ini, awak media maupun tamu undangan yang kebetulan berada di sisi kanan Istana Kepresidenan tidak dihalangi berjarak hanya 2 meter dari Gloria.
Ketika upacara dimulai, Gloria dan rekan-rekannya dalam Tim Bima langsung berjalan seirama menuju ke lapangan Istana Merdeka.
Gloria dan beberapa tim terpecah karena posisinya sebagai Gordon, atau penjaga yang berdiri di dalam Istana Merdeka.
Ketika bendera diturunkan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, Gloria mengambil sikap hormat dan tetap tersenyum.
Tangis haru pengasuh
Acih (53) dan Uun (50) mengaku dadanya berdebar kencang saat menonton siaran langsung upacara penurunan bendera pusaka di Istana Merdeka.
Setiap detil rangkaian HUT ke-7 Kemerdekaan RI mereka perhatikan melalui televisi, Rabu (17/8/2016) sore.
Wajah keduanya tegang. Mereka masih bertanya-tanya, apakah benar Gloria Natapradja Hamel (16), yang mereka asuh sejak bayi, akan diikutsertakan dalam Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka 2016 dalam upacara penurunan bendera pusaka itu, seperti banyak diberitakan sebelumnya.
Beberapa menit berlalu, mata kedua perempuan kakak beradik yang tahu benar bagaimana Gloria tumbuh, terus menatap televisi tanpa banyak berkata-kata.
Mereka pun akhirnya menarik nafas lega, karena sosok Gloria benar-benar ada di barisan tim Paskibraka.
Perlahan mata mereka berkaca-kaca. Tetes air mata pun mulai menangis.
Ketika wajah Gloria tampak tengah menghormat ke bendera pusaka yang diturunkan, tangis haru keduanya akhirnya pecah juga.
"Lega juga akhirnya Gloria ada di tim Paskibraka di upacara penurunan bendera sore tadi. Dia cantik sekali tadi di TV, sewaktu baris. Saya menangis terharu, karena keinginan Gloria akhirnya terkabul. Dia memang anak yang gigih memperjuangkan keinginannya. Saya bangga pernah asuh dia dari kecil," kata Acih, berkaca-kaca saat ditemui Warta Kota di rumah Gloria di Perumahan Megapolitan Cinere Estate, Jalan Sulawesi, Blok G Nomor 96 A, Cinere, Depok, Rabu (17/8/2016).
Menurut Acih, tangis haru dan kelegaan juga dirasakan adiknya Uun saat sama-sama menonton televisi untuk melihat Gloria.
Tangisan mereka pecah, begitu melihat Gloria tersenyum dengan baju khas paskibraka sambil tangannya memberi hormat ke bendera pusaka.
"Pas Gloria kelihatan lagi hormat ke bendera, saya menangis dan terharu," kata Acih.
Acih dan Uun memang menjadi pengasuh Gloria sejak masih bayi. Mereka dipercaya oleh orangtua Gloria menjaga dan mengasuh Gloria kecil hingga kini.
Gloria sebelumnya dinyatakan batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 karena masalah kewarganegaraan.
Ia juga tidak diikutsertakan dalam tim Paskibraka pada upacara pengibaran bendera pusaka, Rabu pagi.
Namun akhirnya oleh Wapres Jusuf Kalla, Gloria diperbolehkan untuk menjadi bagian tim Paskibraka yang menurunkan bendera pusaka, Rabu sore.
"Waktu pasukan Paskibraka masuk ke lapangan upacara, saya pelototin terus TV-nya dan lihat satu persatu. Ada Gloria atau tidak di barisan. Alhamdulilah, karena Gloria ada di barsisan. Dia sangat cantik gerakannya," kata Acih bangga.
Menurut Acih, setelah tahu Gloria batal dikukuhkan menjadi tim Paskibraka dan dipastikan tidak menjadi bagian dalam upacara pengibaran bendera Pusaka di Istana Negara, Rabu pagi, ia mengaku sangat kecewa dan sedih.
"Soalnya sampai detik-detik terakhir katanya akan diperjuangkan sama Pak Menteri supaya Gloria masuk tim. Ternyata tadi pagi Gloria gak ada di barisan Paskibraka. Terus terang saya kecewa, karena tahu benar bagaimana Gloria sudah berjuang banyak untuk itu," kata Acih.
Namun katanya pada siang hari, ia mendengar kabar Gloria diikutsertakan dalam barisan Paskibraka untuk penurunan bendera pusaka Rabu sore.
Kabar itu pun, kata Acih, tidak dapat memastikan hal itu dan belum juga pasti.
"Sebab katanya sampai detik terakhir apapun bisa berubah. Lalu karena upcara penurunan bendera akan disiarkan langsung juga di TV, makanya saya tunggu-tunggu banget dan sudah nongkrongin depan TV dari siang," kata Acih.
Ia mengaku ingin melihat aksi Gloria secara langsung melalui televisi.
"Begitu siaran upacara penurunan bendera dimulai, saya sama Uun jadi tegang dan diam. Dalam hati saya masih bertanya-tanya, benar gak sih, Gloria boleh di tim Paskibraka yang menurunkan bendera," kata Acih.
Namun akhirnya tanda tanya itu terjawab sudah dan membuatnya lega.
"Saya yakin, ini membayar kekecewaan Gloria sebelumnya. Yang terpenting keinginan Gloria terkabul ikut tim Paskibraka di Istana," kata Acih.
Ke depan, Acih berharap dan sangat yakin kesuksesan akan terus hinggap pada Gloria.
"Gloria sudah kayak anak, buat saya. Dari bayi saya yang asuh soalnya," kata Acih.
Bahkan jika ke sekolah pun, Gloria lebih sering diantarnya dengan sepeda motor. Meskipun terkadang, Gloria membawa sepeda motor sendiri.
"Sekolahnya di SMA Dian Didaktika yang memang gak jauh dari sini," kata Acih.