TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi sekaligus pendiri band Dead or Alive, Pete Burns, meninggal dunia karena serangan jantung pada usia 57 tahun.
Diyakini, kematiannya berkaitan dengan 300 kali operasi plastik yang telah dilakukannya.
Kematian Celebrity Big Brother itu terjadi hanya beberapa hari sebelum album kompilasi Sophisticated Boom Box MMXVI rilis pada 28 Oktober mendatang.
Menurut sang manajer, ia meninggal mendadak setelah mengalami serangan jantung.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/10/2016), Pete pernah mengakui bila telah melakukan 300 kalo operasi plastik.
Ia bertekad tidak akan berhenti melakukan operasi bila fisiknya belum sempurna.
"Jumlah operasi yang sudah saya lakukan mungkin 300. Saya berharap ketika 80 tahun dan ke surga, Tuhan tidak mengenali saya," ujarnya awal tahun ini.
Obsesi Pete untuk melakukan operasi dimulai sekitar 20 tahun lalu. Saat itu, ada masalah dengan hidungnya sehingga memutuskan untuk operasi plastik.
Ketika bangun setelah operasi, ia bukannya mendapati hidung yang semakin sempurna. Namun, hidungnya justru berlumuran darah karena terjadi sesuatu yang tak beres.
Setelah itu, ia pun menjalani berbagai prosedur perbaikan, termasuk augmentasi bibir, tetapi justru menyebar ke seluruh wajah.
Ini menyebabkan Pete terlihat seperti orang cemberut.
Akibat banyaknya obat-obatan yang sering dikonsumsi, bekuan darah di tubuh Pete meningkat. Jantung dan paru-parunya juga terdampak.
Ia sempat tidak bisa bernafas setelah muncul tanda hitam seperti memar di kulit. Meskipun saat itu pulih, tetapi keadaan lain yang parah justru muncul.
Giginya membusuk sehingga mulutnya bermasalah. Ini membuat Pete semakin depresi.
Hingga akhirnya, Pete menghembuskan nafas terakhir setelah terkena serangan jantung parah. (*)